Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dilema Pengusaha Jasa Boga Hadapi Kenaikan BBM

        Dilema Pengusaha Jasa Boga Hadapi Kenaikan BBM Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada seluruh sektor industri. Termasuk pengusaha catering & wedding di Kota Bandung. 

        Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Bandung Disa Sandhi mengaku dilema dengan kenaikan harga BBM. Pasalnya, harus menghadapi kondisi ini setelah baru bangkit dari pandemi COVID-19.

        Tak bisa dipungkiri, kondisi pandemik yang merenggut kemajuan sektor ekonomi ini, membuat banyak pengusaha menutup usahanya. Tidak sedikit usaha yang sudah dirintis sejak lama, akhirnya mengalami kebangkrutan karena roda ekonomi yang tidak berputar, dan pendapatan masyarakat luas yang juga menurun drastis. Ditambah lagi dengan regulasi pemerintah yang membatasi banyak kegiatan usaha di masa pandemik.

        Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Ancam Demo Sebulan Penuh!

        "Sungguh dilema ya, kita baru saja bangkit dari pandemi, sekarang harus menghadapi lagi kenaikan BBM,"kata Sandhi kepada wartawan saat acara "Bandung Wedding Catering Expo 2022", di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Jumat sore (9/9/2022).

        Menurutnya, kenaikan BBM yang berdampak pada semua sektor, termasuk jasa boga. Ia menuturkan jika dinaikan harga maka ada kemungkinan konsumen akan hilang. Begitupun sebaliknya. Untuk itu, para pelaku usaha yang tergabung dalam PPJI memiliki solusi dengan mengurangi sedikit margin. 

        "Ini dilakukan karena harus mengganti dua tahun hampir tidak beroperasi selama pandemi,"ujarnya.

        Sandhi mengungkapkan selama pandemi COVID-19, para pelaku usaha jasa boga melakukan penjualan secara online. Namun, tidak semuanya bisa menerapkan sistem penjualan tersebut. 

        Selama pandemi, hanya jasa catering saja yang masih beroperasi karena mereka memasok makanan ke beberapa perusahaan setiap hari. 

        "Mereka memasok makanan ke pabrik-pabrik meskipun jumlahnya berkurang," ungkapnya.

        Sedangkan untuk bisnis wedding hampir mati suri. Oleh karena itu, mereka mencoba untuk jualan online tapi hanya bertahan beberapa bulan karena mereka kalah bersaing dengan cafe yang sudah punya nama. 

        "Tinggal kita bagaimana caranya, secara manajemen agar perusahaan kuat bertahan sampai hari ini," tegasnya.

        Selain itu, PPJI juga melakukan kembali event pameran sebagai upaya membangkitkan industri jasa boga di Jawa barat. Salah satunya, Bandung Wedding Catering Expo 2022. 

        Ketua panitia bandung wedding catering expo 2022 Tony, Devi Dirgantini mengatakan seiring berjalannya waktu yang diikuti dengan melonggarnya aturan pemerintah yang kembali membuka kesempatan untuk beraktivitas, menjadi jalan terbuka bagi para pengusaha untuk bisa bangkit kembali.

        "Saatnya dunia kuliner khususnya catering pun harus bangkit lagi," ujarnya.

        Dia menambahkan kegiatan yang digelar pada 9-11 September 2022 ini mengusung konsep “Ayo Nikahan di Gedung lagi”. Ajang pameran ini juga akan menjadi salah satu usaha agar pernikahan kembali banyak dilaksanakan di gedung pernikahan, dengan vendor-vendor catering pernikahan anggota PPJI Kota Bandung.

        Diharapkan kondisi saat ini akan memulihkan kembali perekonomian secara global, dan mendorong sektor usaha untuk melesat bangkit kembali.

        "Walaupun kondisi terbaru pun dipicu lagi dengan kenaikan harga BBM. Semoga tak menyurutkan upaya masyarakat luas untuk terus berusaha bangkit," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: