Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Benarkah Putri Candrawathi Ikut Menembak Brigadir J? Refly Harun: Kuncinya CCTV Saat Eksekusi!

        Benarkah Putri Candrawathi Ikut Menembak Brigadir J? Refly Harun: Kuncinya CCTV Saat Eksekusi! Kredit Foto: Suara.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Spekulasi nama Putri Candrawathi muncul sebagai dugaan pihak ketiga yang ikut menembak Brigadir Noviansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

        Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik. Baru-baru ini ia mengungkapkan kemungkinan istri Ferdy Sambo itu juga turut melakukan penembakan terhadap Brigadir J pada hari kejadian.

        Hal tersebut diungkapkan Taufan saat diwawancarai oleh Rosi sebagaimana dikutip Suara.com dari Youtube Kompas TV.

        Menurutnya, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, lantaran hingga saat ini keterangan di tempat kejadian perkara hanya didapat dari keterangan saksi-saksi, sementara CCTV yang menjadi salah satu bukti terkuat telah dirusak.

        Baca Juga: Babak Baru Kasus Pembunuhan Brigadir J, Komnas HAM: Kami Sangat Yakin Telah Terjadi...

        "Kita dorong penyidik ini untuk mendalami, jangan terbatas pada keterangan semata-mata, mereka katakan ada bukti lain, sebab gini, ada satu problem yang luar biasa, adalah dihilangkannya CCTV di dalam rumah," kata Taufan.

        Maka dari itu, Taufan mendesak penyidik untuk terus mendalami kembali pengakuan dari pada saksi terkait bukti-bukti lain.

        Menanggapi hal ini, ahli hukum tata negara dan pengamat politik Refly Harun merasa ada indikasi Komnas HAM ini sengaja mengulur-ulur waktu. Dan menurutnya, seharusnya yang bicara begitu kewenangan penyidik, bukan Komnas HAM. 

        “Belum ada peristiwa CCTV yang merekam peristiwa penembakan itu sendiri. Kalau gambar (foto) Brigadir J berdarah sambil telungkup ada, CCTV kedatangan Putri dan Ferdy Sambo ke rumah di Duren Tiga, ada. Tapi sampai sekarang CCTV saat eksekusi, belum ada. Paling tidak belum ada di publik yang bocor,” ungkapnya seperti dilansir dari Youtube Channelnya, 

        Refly Harun Senin (12/09/22).

        Baca Juga: Koar-Koar Pelecehan Seksual yang Dialami Putri Candrawathi, Deolipa Yumara 'Semprot' Komnas HAM: Melawan Hukum!

        Refly juga membacakan pernyataan Taufan yang mengatakan tak mungkin dari satu senjata, pasti lebih dari satu senjata. Makanya dia sengaja munculkan juga ada pihak ketiga. 

        “Kalau kita baca keterangan Kabareskrim lalu kita menduga adanya pihak ketiga, yaitu sah-sah saja. Orang yang melakukannya bisa jadi Putri Candrawathi, ujar Taufan,” kata Refly.

        Menurutnya problem yang paling besar disini adalah dihilangkannya CCTV di dalam rumah di Duren Tiga.

        Baca Juga: Keyakinan atas Pelecehan yang Menimpa Putri Candrawathi Diragukan, Ketua Komnas HAM: Saya Luar Biasa Menerima Hujatan

        “Tapi dari keterangan Bharada E, dia bilang Ferdy Sambo menembak Brigadir J duluan kemudian baru Bharada E. Jadi tembakan siapa yang mengakhiri hidup Brigadir J? Apakah tembakan dari Bharada E atau dari Ferdy Sambo?” ungkapnya.

        Ia juga mengatakan, belum selesai perdebatan antara Sambo dan Eliezer itu, muncul lagi spekulasi pihak ketiga yang menembak yaitu Putri Candrawathi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: