Pemerintah makin gencar mengundang investor di proyek infrastruktur kereta api. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2030 Bidang Infrastruktur Perkeretaapian, pemerintah butuh dana untuk proyek itu mencapai US$ 65 miliar.
Direktur Sarana Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Djarot Tri Wardhono mengatakan untuk menyiasati kebutuhan dana tersebut, pemerintah manargetkan sebanyak 64% pendanaan infrastruktur perkeretaapian berasal dari swasta.
“Kami menargetkan besaran kebutuhan pembiayaan tersebut terpenuhi sebanyak 64% dari investasi swasta, dan 36% dari APBN,” urai Djarot di Jakarta, kemarin.
Guna mendukung pendanaan infrastruktur perkeretaapian, Djarot menyebutkan, pemerintah sudah membentuk PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. Perusahaan penjaminan ini sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan jaminan untuk skema proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Oleh sebab itu, Djarot menyampaikan kepada mitra-mitra strategis dan potensial agar tidak perlu khawatir mengenai kelaikan investasi di Indonesia.
Tak Cuma itu, dia menambahkan pemerintah juga mengejar target pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 yang tengah berlangsung. Contoh, merealisasikan pembangunan jalur rel sepanjang 7.451 kilometer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: