Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Muhamad Catur Gunadi, Pengusaha Multi Bisnis yang Menginspirasi

        Kisah Muhamad Catur Gunadi, Pengusaha Multi Bisnis yang Menginspirasi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Siapa yang masih ingat dengan Cireng Salju Bonju? Sempat menjadi rising star sejak kehadirannya di tahun 2014, dan berhasil mewujudkan mimpi para reseller yang dikenal dengan jargon Tukang Cireng Naik Haji, kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis. 

        Owner dari bisnis tersebut adalah Muhamad Catur Gunandi, akrab disapa Mister Catur, merupakan sosok di balik perusahaan-perusahan yang sukses dan tumbuh dengan cepat.

        Pria kelahiran Cimahi tahun 1984 ini, memulai karir sebagai profesional di beberapa posisi di berbagai perusahaan multinasional diantaranya PT Astra Daihatsu Motor (Planning and Production), PT Medco Energi International (Procurement and Logistic) hingga PT Pertamina (Persero) (Sales and Marketing) yang menjadikannya kaya akan pengetahuan menjalan korporasi.

        Berbagai prestasi dan pencapaian sebagai profesional telah diraih dalam waktu singkat diantaranya sebagai Best Of Astra Emplyee dengan Jardine Awardsnya di Astra Daihatsu, The Best Key Account Manager PT Pertamina (persero) dan terpilih berkesempatan mengenyam pendidikan di General Electric University serta terpilih menjadi secondee di The McKenzie Institute, USA menyisihkan ratusan talent terbaik lainnya.

        Selain itu, dia pun aktif diberbagai organisasi ini diantaranya Persatuan Insinyur Indonesia (PII), KADIN, Hipmi dan Hippi  juga turut mendirikan organisasi IAAI (Indonesia Aeronautic Astronatic Indonesia). 

        Akrab disapa Mister Catur, setiap ada kesempatan selalu membaca dan bergaul dengan berbagai kalangan dalam suatu komunitas ataupun pribadi. Kegiatannya ini memberikannya kemampuan untuk membaca tren yang akan terjadi serta melihat momentum yang dapat dimanfaatkan.

        Kemampuannya ini mendorong dirinya untuk menetapkan timeline langkah sukses dan bertransformasi menjadi seorang entrepreneur bertangan  dingin.

        Tahun 2014, Mister Catur mendirikan sebuah usaha yang pada akhirnya booming menjadi sebuah usaha dengan omset milyaran per bulan. Cireng Salju Bonju dimulai dengan rumahan dengan modal beberapa juta rupiah saja dengan badan usaha PT Bonju Indonesia Mas, hanya dalam waktu satu tahun, omset melesat menjadi milyaran rupiah per bulan.

        Distribusinya tidak hanya di dalam negeri tapi merambah hingga ke luar negeri dengan bantuan reseller yang dimilikinya. Cireng Salju Bonju menjadi rising star di tahun tersebut dan berhasil mewujudkan mimpi para reseller diantaranya dikenal dengan jargon Tukang Cireng Naik Haji.

        Pada tahun yang sama, Mister Catur mendirikan dan mengembangkan perusahaan-perusahaan yang kini menjadi perusahaan cukup dikenal, yakni PT Jagat Baratama yang fokus di mining contractor services dan construction services, kemudian PT Emnindo Jaya abadi melayani logistic dan pengangkutan khususnya di industri pertambangan.

        Tiga tahun kemudian, 2017, Mister Catur melihat momentum di bidang komoditas dalam negeri, dan bergabung dengan PT Arkananta Apta Pratista (ARKA) sebagai Chief Marketing Officer (CMO) sekaligus Chief Financing Office (CFO) yang ditanggannya mendapatkan kontrak kerja Panjang (hingga tahun 2025) di PT Semen Indonesia.

        Seteleh fokus usaha dan memutuskan untuk resign sebagai professional di PT Pertamina , Mister Catur turut bergabung di perusahaan tambang batu bara dan energy Kayan Group sebagai share holder di anak perusahaannya dan direksi di beberapa anak perusahaan Kayan Group. Diantaranya turut mengembangkan PT Moto Energy Indonesia dan PT Kayan LNG Nusantara.

        Semua perusahaan gemilang di bidangnya, dan mampu membukukan revenue yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Omset total keseluruhan perusahaannya terus di genjot, dan Mister Catur yakin dari revenue 800 Milyar/tahun akan segera mencapai 2 Triliun /tahun.

        Kemampuan Mister Catur menjadi orkestrator pengatur rhytme, membaca tren dan momentum, menjadikan dirinya pengusaha bertangan dingin, mampu mewujudkan usaha untuk terus positif dan berkelanjutan.

        Tahun 2020 Mister Catur membaca bisnis material komposit dan pipa industri akan berkembang, dan di tahun tersebut berdirilah PT Wana Dirga Nusatara yang menjadi distributor resmi composite material “Tufftrack” dan distributor resmi Fiberglass Reinforcement Pipe (RFP). Omset awal PT Wana Dirga Nusantara hanya 4 Milyar, kemudian hanya dalam satu tahun meningkat menjadi 50 Milyar dan di tahun 2022 ini diproyeksikan akan mencapai 100 Milyar. 

        Mister Catur tidak melupakan dirinya sebagai lulusan Teknik Penerbangan, Institut Teknologi Bandung, di Tahun 2021 mendirikan sebuah perusahaan, PT HM Aviation, konsultan penerbangan spesialis  lessor konsultan, training dan suku cadang aviasi.

        Saat ini Mister Catur sedang mengembangkan usahanya di bidang konstruksi dan proyek pertamanya yakni pembangunan perumahan subsidi di Banten, kemudian menjadi konsultan pembangunan daerah.

        Mister Catur selalu menyertakan Tuhan dalam setiap usahanya, dia menyadari bahwa kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya tentu atas kehendak Tuhan. Selalu berpikir positif dan yakin bahwa Tuhan selalu ada dalam setiap proses. Mister Catur sudah mencapai aktualisasi yang tidak lagi berorientasi membangun diri, tetapi juga membangun umat, bangsa dan negara.

        Kini Mister Catur sibuk memberikan support untuk Masjid Billionaire, yayasan anak yatim dan aktif dalam kegiatan sosial Muhsinin Club. Cita-citanya ingin mencetak tahfidz sekaligus CEO – CEO baru dengan dasar agama dan akhlak yang kuat, untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang kuat, damai, sejahtera.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: