Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puan Maharani VS Ganjar Pranowo, Antara Ikuti Kemauan Partai atau Kesukaan Rakyat

        Puan Maharani VS Ganjar Pranowo, Antara Ikuti Kemauan Partai atau Kesukaan Rakyat Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persaingan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sebagai orang yang mewakili partai mereka, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan pada Pilpres 2024 semakin sengit. 

        Dari kalangan kader, nama Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani digaungkan untuk maju dan disandingkan dengan tokoh dari parpol lain. Disisi lain, Ganjar Pranowo memegang kartu AS atas survei kesukaan rakyat terhadap dirinya.

        Hasil temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Siapa Calon Presiden PDIP 2024?” mengemukakan pergerakan suara Puan tidak signifikan, dari 0,5 persen menjadi 1 persen. 

        Baca Juga: Namanya Didengungkan Maju Pilpres 2024, Pengamat Sebut Erick Thohir Disukai Berbagai Golongan Masyarakat

        Sementara Ganjar Pranowo bergerak dari 8,8 persen menjadi 25,5 persen, Prabowo dari 20 persen menjadi 16,7 persen, dan Anies Baswedan dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.

        Dalam simulasi tiga nama, survei SMRC Desember 2021 sampai Agustus 2022 menunjukkan pergerakan suara Puan dari 10,1 persen menjadi 7,8 persen. Sementara Prabowo Subianto dari 40 persen menjadi 40,2 persen, dan Anies dari 28,1 persen menjadi 27,5 persen.

        “Kalau Ibu Puan dipaksakan (untuk maju) dengan kondisi seperti ini, harapan PDIP untuk memiliki presiden lagi menjadi susah,” kata Saiful dalam keterangan tertulis, Kamis (15/09/22).

        Baca Juga: Partainya Belum Penuhi Ambang Batas Pencalonan Presiden, Demokrat Optimis Ambil Peran Signifikan di Pilpres 2024

        Tapi, Saiful melanjutkan, PDIP memiliki pilihan tokoh lain yang potensial. Ini yang membuat PDIP lebih beruntung. Partai-partai lain tidak memiliki stok tokoh potensial. Hanya PDIP yang memiliki keleluasaan karena punya beberapa kader yang populer. 

        Jika dalam simulasi tiga tokoh itu nama Puan dikeluarkan dan Ganjar yang dimasukkan untuk melawan Prabowo dan Anies, hasilnya suara Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5 persen (Mei 2021) menjadi 32 persen (Agustus 2022).

        Dalam survei Februari sampai Maret 2021, ada 60 persen warga yang tahu Puan menyatakan suka padanya. Pada survei terakhir (Agustus 2022) mengalami penurunan menjadi 44 persen.

        Baca Juga: Tolong Dicatat! Tak Lagi Menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Makin Sibuk Siapkan Pilpres 2024

        Ini masalah, kata Saiful, karena tingkat penerimaan publik pada Puan rendah dan cenderung semakin lemah.

        Sementara tingkat penerimaan pada Ganjar paling tinggi (83 persen pada survei Agustus 2022). Ini konsisten dengan tingkat elektabilitasnya yang juga tertinggi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: