Puji Tuhan! Bos WHO Siarkan Kabar yang Paling Ditunggu-tunggu Umat Manusia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tanda-tanda akhir pandemi Covid-19 sudah tampak di depan mata.
Menurut Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus semakin ke sini, situasinya semakin baik.
Baca Juga: Ratusan Fasilitas Kesehatan di Ukraina Lumpuh, WHO Kuak Datanya tapi Rusia Mengelak
"Pekan lalu, jumlah kematian mingguan akibat Covid-19, tercatat sebagai angka terendah sejak Maret 2020," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, Rabu (14/9/2022).
“Dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik, untuk mengakhiri pandemi. Kita memang belum sampai di sana. Tetapi, tanda-tanda berakhirnya sudah di depan mata,” imbuhnya.
Tedros pun mengilustrasikan upaya penanganan pandemi Covid, dengan pelari marathon yang tetap ngegas. Berlari lebih keras dan mengerahkan energi lebih banyak. Meski garis finish sudah terlihat.
"Kita juga harus begitu. Meski garis finish sudah terlihat dan kita berada dalam posisi menang, kita harus tetap berlari. Sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari," tuturnya.
Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berlari lebih kencang, dan memastikan garis finish terlewati.
"Masih ada risiko lebih banyak varian, kematian, disrupsi, dan ketidakpastian," ucap Tedros.
Pada hari yang sama, WHO merilis enam ringkasan kebijakan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengakhiri pandemi.
Ringkasan kebijakan yang didasarkan pada bukti dan pengalaman selama 32 bulan terakhir ini, menawarkan panduan tentang cara menyelamatkan nyawa, melindungi sistem kesehatan, dan menghindari gangguan sosial dan ekonomi akibat Covid.
'Pemerintah harus mencermati dan memperkuat kebijakan untuk melawan Covid-19. Serta ancaman patogen yang dapat memicu pandemi,” ujar Tedros.
Meskipun jumlah kasus resmi menjadi kurang dilaporkan secara signifikan, tren telah menunjukkan penurunan yang stabil dalam kasus baik secara global maupun di AS.
Data WHO menyebutkan, jumlah kasus Covid mingguan di semua wilayah turun. Rata-rata anjlok 28 persen, dibanding pekan sebelumnya.
Wilayah Eropa dilaporkan turun 31 persen, Asia Tenggara 25 persen, Amerika 22 persen, Pasifik Barat 11 persen, dan Mediterania Timur 10 persen.
Data ini selaras dengan laporan John Hopkins University, yang menyebut kasus Covid di Amerika Serikat (AS), terus turun dalam dua bulan terakhir.
Sementara pembaruan data epidemiologi mingguan WHO yang dirilis pada Rabu (14/9) mengungkap, angka kematian dalam periode 5-11 September 2022 turun 22 persen dibanding pekan sebelumnya. Jumlahnya, sekitar 11 ribu.
Lima negara yang membukukan angka kematian Covid tertinggi adalah AS, Jepang, Rusia, Brasil, dan Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto