Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kinerja Anjlok, Sido Muncul: Investor Pasti Khawatir, Tapi Manajemen Optimis Jangka Panjang Tetap Tumbuh

        Kinerja Anjlok, Sido Muncul: Investor Pasti Khawatir, Tapi Manajemen Optimis Jangka Panjang Tetap Tumbuh Kredit Foto: Lestari Ningsih
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalami penurunan pada paruh pertama tahun 2022. Sebuah hal yang tidak biasa, laba bersih Sido Muncul terkoreksi 11,24% dari Rp502,00 miliar per Juni 2021 menjadi Rp445,59 miliar per Juni 2022.  Hal itu pun langsung menjadi sorotan dan bahkan mendapat respons kurang baik dari investor di pasar saham

        Direktur Sido Muncul, Leonard, memahami bahwa ada kekhawatiran di hati investor saat mengetahui kinerja keuangan perusahaan mengalami koreksi. Pasalnya, hal itu sangat jarang terjadi mengingat dalam empat tahun terakhir Sido Muncul selalu membukukan kinerja keuangan yang baik dengan pertumbuhan dua digit. 

        Baca Juga: Omzet & Cuan Meroket, Telkom: IndiHome dan Telkomsel Digital Business Jadi Mesin Pertumbuhan Kami

        "Empat tahun terakhir Sido Muncul membukukan kinerja selalu bagus. Begitu tiba-tiba turun, pasti ada kekhawatiran dari investor, ya," ungkap Leonard dalam Public Expose Live 2022 pada Jumat, 16 September 2022.

        Meski begitu, Leonard menegaskan bahwa yang menjadi pertanyaan iala bagaimana pandangan investor terhadap potensi permintaan produk-produk kesehatan di masa depan. Pihak manajemen pun menilai, tekanan pada paruh pertama, khususnya kuartal kedua hanya sementara. Permintaan produk kesehatan ke depannya pun dinilai masih akan tinggi dan itu berdampak baik bagi kinerja perusahaan.

        "Manajemeen melihatnya demand atas produk kesehatan itu tetap tinggi karena orang Indonesia mengerti dan lebih aware dengan healthy lifestyle. Jadi, ke depannya demand atas produk kesehatan akan tinggi," lanjutnya.

        Pada kesempatan yang sama, Leonard menyampaikan sejumlah inisiatif yang akan dilakukan manajemen guna mendongkrak kinerja keuangan. Inisiatif tersebut mulai dari peluncuran produk baru hingga perluasan market global melalui ekspansi ke negara China, Ghana, hingga Kenya pada kuartal III dan IV tahun 2022.

        "Jadi (penurunan) ini bukan sesuatu yang perlu kita khawatirkan, jangka panjang harusnya tetap tumbuh," tegas Leonard.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: