Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ingat! Orang Tua Harus Jadi Contoh Baik Bagi Anak di Era Digital

        Ingat! Orang Tua Harus Jadi Contoh Baik Bagi Anak di Era Digital Kredit Foto: Pexels/Ketut Subiyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pola asuh anak mengalami perubahan seiring kemajuan teknologi. Banyak orangtua mengasuh anak sekarang tidak semudah dulu. Sehingga orangtua harus beradaptasi dengan kebiasaan baru anak-anak era digital native.

        Anak-anak sekarang merupakan digital native. Artinya mereka sudah terpapar teknologi sejak lahir. Dosen, Praktisi Digital Parenting, dan RTIK Indonesia, Ismaili, M.Pd menilai, situasi saat ini berbeda berbeda dengan zaman dulu.

        “Dulu, tv satu atau setengah jam sudah selesai satu episode konten-konten anak. Sekarang tidak ada episode, jadi anak-anak sampai kapan pun, selama baterai masih ada, bisa akses YouTube, TikTok,” kata Ismaili saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (15/9/2022).

        Baca Juga: Ajarkan Anak untuk Gunakan Bahasa Baik di Internet

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Menurut Ismaili, pemakaian gadget yang tidak dibatasi bisa menimbulkan masalah, baik psikis atau kesehatan. Karena itu, orangtua harus mampu menjadi contoh baik bagi anak. Batasi penggunaan gadget di anak, membangun keteladanan, dan buat kesepakatan bersama di internal keluarga.

        “Parenting yang baik saat ini adalah memberikan contoh baik kepada anak-anak. Ini paling jitu. Kalau di waktu tertentu, ketika dia belajar, orangtua jangan bermain gadget di depan anak,” kata Ismaili.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Baca Juga: Cegah Cyberbullying, Ajarkan Anak Etika Digital Sejak dari Rumah

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia Balienda. Kemudian Dosen, Praktisi Digital Parenting, RTIK Indonesia, Ismaili, M.Pd, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Fanny Fabriana.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: