Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Founder Brodo Yukka Harlanda Sayangkan Brand Sepatu Indonesia Belum Ada yang Mendunia: Secara Kemampuan Kita Ada

        Founder Brodo Yukka Harlanda Sayangkan Brand Sepatu Indonesia Belum Ada yang Mendunia: Secara Kemampuan Kita Ada Kredit Foto: Instagram/Yukka Harlanda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Brodo, Yukka Harlanda mengungkap bahwa pada dasarnya kedua orang tuanya tidak mendukung ia untuk berbisnis. Namun, setelah 'kucing-kucingan' dengan keluarga, akhirnya ia pun mengaku berjualan sepatu. Karena Yukka dianggap sudah dewasa untuk menentukan karir dan jalan hidupnya, akhirnya keluarganya pun mengiyakan.

        Perjalanan Yukka pertama kali ke Cibaduyut untuk membuat sepatu kulit pantofel pertamanya pun ternyata membuatnya menjadi pengusaha. Vendor pertama Yukka saat membuat sepatu pantofelnya pun masih ia pekerjakan hingga hari ini, ia bahkan menyebutnya sebagai 'proyek akhirat'. Karena berkat itulah ia bisa berada di titik sekarang.

        Baca Juga: CEO Brodo Yukka Harlanda: Perjuangannya Tuh Beneran, Kita Berbulan-bulan Tidak Ada yang Peduli

        Dalam video YouTube bertajuk "Yukka Harlanda (Brodo) - Make Indonesian Brands Great Again", Yukka mengatakan bahwa ia memiliki beberapa vendor sepatu kulit. Oleh karena itu tantangannya adalah keseragaman kualitas. Yukka membutuhkan waktu 7 tahun untuk menemukan vendor-vendor sepatu dengan kualitas serupa yang ia inginkan di Brodo. Yukka pun mengungkap bahwa Quality Control ia buat di depan sejak menentukan bahan.

        Penjualan Brodo mulai mengalami peningkatan signifikan ketika Yukka mulai menjualnya lewat Kaskus, Facebook Page dan BlackBerry Messenger pada tahun 2011. Sejak itu, yang awalnya hanya terjual puluhan, mulai meningkat jadi ratusan. Kedepannya, Yukka berharap Brodo bisa meningkatkan penggunaan bahan yang ramah lingkungan dalam menuju ekonomi hijau dan emisi nol.

        Yukka mengakui bahwa ia bukan lagi generasi berusia 20-an. Oleh karena itu sekarang tim desain dan marketing dinaungi oleh generasi berusia 20-an yang bahkan bisa melakukan boost penjualan lewat video TikTok.

        Yukka berharap kedepannya ia bisa membuat brand dari Indonesia berjaya lagi, terutama di industri sepatu. Ini karena ia melihat sepatu dari brand besar seperti Nike, Puma dan Adidas memiliki pabrik di Indonesia dan dijual dengan harga tinggi di Eropa.

        "Secara kemampuan kita ada lho," tegas Yukka yang menyayangkan brand sepatu Indonesia masih belum ada yang menjadi brand global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: