Pengamat politik Pangi Syarwi Chinago mengatakan kekhawatiran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan adanya usaha penjegalan akan partainya bukanlah hal yang tak mungkin.
Dirinya mengatakan penjegalan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta pontesi adanya bisa terjadi di Pilpres 2024.
Baca Juga: SBY Turun Gunung karena Lihat Tanda Kecurangan di 2024, Mazdjo Loyalis Ganjar: Masih Dua Tahun Lagi…
“Potensi AHY untuk dijegal dan potensi cuma dua poros itu mungkin saja terjadi,” kata Pangi kepada pojoksatu.id, Senin 19 September 2022.
Menurutnya, hal ini bisa terwujud lewat ambang batas yang mengatur tentang persyaratan calon presiden, yakni ambang batas 20%.
“Karena dalam politik itu sah-sah saja karena ambang batas presiden 20 persen itu menyulitkan partai politik mengusung calonnya,” sambungnya.
Pangi juga mengomentari terkait ke khwatiran SBY bakal terjadinya kecurangan di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center And Consulting itu kekhawatiran SBY tersebut sesuatu yang wajar.
Apalagi, jika informasi itu dapat dipertanggungjawabkan oleh SBY sendiri.
“Saya juga memahami bahwa kekhawatiran potensi kecurangan itu hal wajar, bisa saja SBY punya informasi lengkap soal itu,” pungkas Pangi.
Baca Juga: Ramai SBY Dibilang Penyebar Hoaks, Demokrat: Jangan Panik, Kecuali…
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mencium bau tak sedap dalam Pemilu 2024 mendatang.
Ia menyebutkan ada tanda pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali itu bakal digelar secara tidak jujur dan tidak adil.
Karena itu, SBY menyatakan akan langsung turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.
Baca Juga: Nggak Terima Ucapan AHY, Orang PDIP Ungkit Hambalang: Sampai Sekarang Masih Terbengkalai!
Hal tersebut disampaikan SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, dikutip Sabtu, 17 September 2022.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang?”
“Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” ujarnya.
Video pidato itu viral di media sosial, termasuk diunggah oleh akun Instagram DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, @pdemokrat.sumut.
Ia membenarkan video tersebut diambil dalam Rapimnas Demokrat, Kamis.
Dalam video itu, SBY mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, Pilpres 2024 konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” kata SBY.
Dalam video itu, SBY tidak menjelaskan siapa pihak yang ia maksud sebagai “mereka”.
“Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan” ujar SBY.
Ia mengatakan, pemikiran seperti itu adalah sebuah kejahatan karena menurut dia rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
Ia juga mengaku tidak pernah melakukan hal serupa selama menjabat sebagai presiden Republik Indonesia pada 2004 hingga 2014.
“Selama 10 tahun lalu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu,” kata SBY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar