Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal SBY Turun Gunung, Guntur Romli: Dia Kayak Ferdy Sambo, Playing Victim

        Soal SBY Turun Gunung, Guntur Romli: Dia Kayak Ferdy Sambo, Playing Victim Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Soal pernyataan mantan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung karena adanya dugaan akan terjadi kecurangan Pemilu 2024 menurut Aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli adalah bentuk playing victim seperti Ferdy Sambo. 

        “Konon ada jegal menjegal soal capres dan cawapres. Yang melempar gosip ini adalah Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Majelis tinggi Partai Demokrat. Katanya SBY harus turun gunung karena menurutnya ada tanda-tanda Pemilu 2024 tidak jujur dan tidak adil,” ungkap Guntur Romli melansir dari channel youtube Cokro TV, Kamis (22/09/22).

        Baca Juga: Dewan Kolonel Tiba-tiba Nongol Mau Dukung Puan Maharani di Pilpres, Pengamat: Megawati Nggak Mau Kecolongan Kedua Kalinya!

        Menurutnya, pernyataan SBY yang menyebut Pilpres 2024 cuma ada dua pasangan capres dan cawapres juga tidak berdampak apa-apa pada jalannya pilpres.

        “Jika benar hanya ada dua pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024, dimana

        masalahnya? Di Pilpres 2014 dan 2019 juga cuma dua pasangan dan apa itu melanggar konstitusi dan kualitas demokrasi kita jadi menurun?” tanyanya. 

        Ia juga menyatakan, apa yang dikatakan SBY adalah penyesatan opini seolah-olah Anies Baswedan dan AHY serta Demokrat yang mau dicegah. 

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Nggak Diajak di Acara PDIP, Rocky Gerung Kasih Angin Segar Buat Mas Anies Baswedan Terkait Pilpres 2024, Siap-siap Aja!

        “Kalau Ganjar yang merasa dijegal maka publik akan langsung percaya karena hasil surveinya paling tinggi dan masih ada dinamika di partainya (PDIP),” ungkap dia. 

        Menurutnya ini juga berhubungan dengan kebijakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  yang merubah persentase Presidential threshold (PT) dari 15% menjadi persentase 20%.




        “Siapa yang bikin aturan main yang menyusahkan hingga meninggikan syarat PT? Ya SBY sendiri. Kemudian dalam survei AHY atau Anies juga bukan yang tertinggi kok,” kata dia. 

        Baca Juga: Nasdem Harus Cepat-cepat Lakukan Ini Biar Bisa Usung Anies di Pilpres 2024, Pengamat: Jika Tidak, Bisa Kehilangan Momentum!

        “Ke-geeran dan merasa ada yang mau jeger strategi SBY ini bisa dikatakan hampir mirip dengan gaya Ferdy sambo playing victim. Nangis, eh ternyata paling bertanggung jawab dalam kejadian pembunuhan Brigadir J,” tambah Guntur.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: