Heran Akan Pernyataan Luhut, Rizal Ramli: Orang Luar Jawa Susah Jadi Presiden Karena...
Pengamat Ekonomi, Rizal Ramli menyoroti ucapan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini terkait kesempatannya menjadi presiden.
Dirinya tak setuju terkait dengan asalan dibalik susahnya orang luar Jawa untuk menjadi pemimpin nomor satu di Indonesia.
Baca Juga: Luhut Bilang Industri Minyak dan Gas Tetap Punya Peran Penting untuk Ekonomi Nasional
“Pernyataan ngasal. Orang luar Jawa susah jadi Presiden karena sistim pemilihan Presiden Indonesia tidak kompetitif, oligapolistik yang sengaja di rekayasa untuk menguntungkan boneka Oligarki. Kalau sistimnya kompetitif tidak ada lagi pembelahan Jawa vs Non-Jawa,” ucap Rizal Ramli melalui akun sosial medianya, Kamis, (22/9/2022).
Lebih jauh kata Ekonom senior ini, sejak masa pergerakan kemerdekaan tak pernah ada pertentangan seperti ini.
“Pada masa pergerakan kemerdekaan pertentangan seperti ini tidak pernah terjadi,” ujar Mantan Menteri Keuangan ini.
Dia juga mencontohkan peristiwa sumpah pemuda yang dipelopori para pemuda bukan hanya dari Jawa tapi luar Jawa.
Baca Juga: Tantangan Buat Hacker Bjorka, Berani Bocorkan Big Data Luhut Binsar Pandjaitan?
“Sulit dibayangkan peristiwa seperti Sumpah Pemuda 1928 dapat berlangsung apabila para tokoh saat itu membatasi diri dengan dikotomi Jawa-non Jawa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menilai, warga di luar Pulau Jawa sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mendaftar sebagai presiden atau capres.
“Apa hanya dengan menjadi presiden, kau bisa mengabdi? Kan tidak juga. Harus tahu diri juga. Kalau kau bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini—saya tidak tahu 25 tahun lagi—sudah lupakan saja,” kata Luhut ketika berbincang dengan Rocky Gerung dalam acara Menatap Indonesia Pasca 2024, di kanal YouTube RGTV Channel ID yang diunggah Rabu (21/9).
Baca Juga: Bantah Bocoran Bjorka, Anak Buah Luhut: 'Bapak Sudah Booster Kok'
“Tidak memaksakan diri kita. Sakit hati. Tetapi, yang bikin sakit hati kan kita sendiri,” tambah Luhut.
Dalam percakapan tersebut, Luhut mencontohkan dirinya sendiri. Ia mengaku tidak memaksakan diri mencalonkan sebagai presiden.
“Saya double minoritas. Saya Batak. Beragama Kristen. Jadi saya bilang, ya sudah cukup itu. Kita harus tahu. Kenapa saya menyakiti hati sendiri?” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: