Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kamariddun Simanjuntak Awasi Ferdy Sambo, Skenario Brigadir J dan Pengawal Habib Rizieq Rupanya...

        Kamariddun Simanjuntak Awasi Ferdy Sambo, Skenario Brigadir J dan Pengawal Habib Rizieq Rupanya... Kredit Foto: Suara.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tragedi di KM 50 kembali disinggung oleh Kamariddun Simanjuntak yang mengungkapkan pendapat serta analisanya terkait tragedi tersebut dengan kasus pembunuhan Brigadir Joshua.

        Dari analisa kedua kasus tersebut, ia menduga ada keterlibatan dari mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

        Baca Juga: Usai Dipecat, Aksi Perlawan Ferdy Sambo Tercium Lagi, Polri Harus Siap!

        Dilansir dari SuaraTasikmalaya.id, Kamaruddin menilai ada kejanggalan dalam tragedi KM 50 tersebut, meskipun kini para pelakunya sudah menjalani hukumannya masing-masing.

        "Menurut versi polisi, mereka itu kan diduga melakukan perlawanan dengan memiliki 5 pucuk senjata," katanya. 

        "Polisi dikatakan untuk menyelamatkan diri maka dilakukan penembakan," lanjut Kamaruddin.

        Salah satu hal yang menjadi sorotannya, yaitu terkait kebenaran lima pucuk senjata yang dimiliki para korban di kasus KM 50.

        "Soal informasi ditemukannya senjata atau mereka melakukan perlawanan. Benar apa tidak, sampai saat ini kan hanya Tuhan yang tahu," ucap Kamaruddin.

        Kamaruddin juga menduga jika Ferdy Sambo dan kawan-kawannya dalam kasus KM 50, melakukan skenario serupa sebagaimana skenario dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

        "Tetapi melihat adanya perilaku Ferdy Sambo dan kawan-kawan ini yang melakukan obstruction of justice, kita jadi berpikir juga jangan-jangan senjata rakitan yang 5 pucuk itu diciptakondisi," jelasnya.

        Baca Juga: Segudang Kejanggalan Kasus Brigadir J, Masyarakat Nilai Penanganan Soal Ferdy Sambo Tak Transparan

        "Jangan-jangan itu bukan punya yang di mobil tetapi dimasukkan oleh orang yang membuntuti untuk melegalisasi atau melegitimasi perbuatan mereka," lanjutnya menjelaskan.

        Dalam tragedi KM 50, Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Barekrim Polri ikut mengusut kasus tersebut.

        Kamaruddin menduga, skenario serupa dirancang oleh Ferdy Sambo guna membuatnya lepas dari tuduhan pembunuhan terhadap Brigadir J.

        Baca Juga: Bela Anies Baswedan dan Habib Rizieq, Loyalis Ganjar Pranowo: Pengguna Politik Identitas Itu...

        Maka dari itu, Kamaruddin mendorong kepolisian untuk menemukan bukti baru demi memperjuangkan keadilan bagi para korban.

        "Kepastian hukum memang sudah, tetapi keadilan masih bisa (diperjuangkan). Mengingat perilaku daripada mereka-mereka ini, bagaimana mereka merekayasa dan tidak jujur atas peristiwa pembunuhan Brigadir J." ujar Kamaruddin.

        Selain hal tersebut, Kamaruddin juga menyoroti adanya kemiripan lain antara kasus pembunuhan Brigadir J dengan kasus di KM 50.

        "Ada juga pendapat yang lain, atau analisis-analisis yang menyatakan Brigadir J ini adalah yang kedua setelah sukses yang pertama, artinya peristiwa KM 50 ini dianggap perbuatan yang pertama," jelas Kamaruddin.

        "Yang juga dilakukan obstruction of justice, karena di situ ada juga informasinya ada 'penyambaran CCTV oleh petir'. Tiba-tiba CCTV-nya hilang, tahu-tahu ditemukan senjata dan sebagainya," pungkasnya.

        Kamaruddin juga menilai adanya tindakan "main hukum sendiri" yang dilakukan oleh kepolisian dalam kasus KM 50 dengan mengeksekusi mati para korban di tempat.

        Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Panik, Loyalis Habib Rizieq Girang Bukan Main: Hacker Bjorka Akan Membongkar...

        Padahal menurutnya, meskipun ada perlawanan, seharusnya cukup dilumpuhkan saja, untuk kemudian dihadapkan pada proses hukum yang berlaku.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: