The Fed dan BI Kompak Kerek Suku Bunga, Rupiah Terjebak di Level Rp15.000 per Dolar AS!
Nilai tukar rupiah terjebak di kisaran level Rp15.000 per dolar AS pada perdagangan Jumat, 23 September 2022. Melansir RTI, rupiah menguat tipis 0,05% ke level Rp15.012 per dolar AS pada Jumat pagi.
Meski begitu, rupiah mencatatkan apresiasi lebih signifikan atas tiga mata uang global lainnya. Rupiah menghijau atas dolar Australia (0,28%), poundsterling (0,21%), dan euro (0,08%).
Baca Juga: Habis Suku Bunga Acuan Naik, Terbitlah Lonjakan Harga Emas Hari Ini
Di Asia, rupiah menjelma sebagai mata uang terbaik kedua setelah yen (-0,27%). Dengan kata lain, rupiah menguat atas qon (0,84%), dolar Taiwan (0,40%), baht (0,25%), yuan (0,24%), ringgit (0,18%), dan dolar Singapura (0,13%).
Pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 bps yang diikuti pula oleh kenaikan suku bunga acuan BI. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 21-22 September memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI7DRR sebesar 50 bps menjadi 4,25% pada September 2022. Kenaikan tersebut menjadi yang kedua kalinya setelah naik 25 bps pada bulan Agustus 2022.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa kenaikan suku bunga ini dinilai dapat memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar global. Selain itu, kenaikan suku bunga juga sejalan dengan upaya untuk menurunkan ekspektasi inflasi di Indonesia.
"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023," tegas Perry, Kamis, 22 September 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: