Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kalahkan Anak Buah Prabowo dan Anies Baswedan, Loyalis Megawati Masih Unggul di DKI Jakarta

        Kalahkan Anak Buah Prabowo dan Anies Baswedan, Loyalis Megawati Masih Unggul di DKI Jakarta Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Temuan survei Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan elektabilitas Tri Rismaharini masih memimpin dalam bursa Pilkada 2024, khususnya di DKI Jakarta.

        Walaupun cenderung turun, dirinya tetap unggul sebesar 26,3 persen. Sementara Ahmad Riza Patria dari Gerindra menyusul di posisi kedua dengan elektabilitas 15,3 persen.

        Baca Juga: Dinilai Cuma Jadi Lawan Ahok dan Jokowi, Kinerja Anies Baswedan Tak Memuaskan: Hanya Ubah Istilah...

        Sebelumnya Riza menikmati tren penguatan, tetapi kemudian turun lagi, tipis di atas Anies Baswedan (14,5 persen). Elektabilitas Anies sendiri terus turun, dengan koreksi paling tajam menjelang lengser dalam sebulan lagi, kini tergeser ke posisi ketiga.

        PDIP bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempatkan diri sebagai oposisi terhadap kebijakan Anies-Riza selama lima tahun menjabat.

        Mantan ketua umum PSI Grace Natalie masuk dalam bursa cagub DKI Jakarta dengan meraih elektabilitas 5,0 persen.

        “Elektabilitas Anies dan Riza Patria mengalami penurunan, sementara Grace Natalie (PSI) masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta,” kata Direktur Program NSN Riandi di Jakarta pada Sabtu (24/9).

        Menurut Riandi, kenaikan elektabilitas yang pernah diperoleh Riza tidak lepas dari posisinya sebagai “the real Gubernur DKI” selama mendampingi Anies.

        Namun, berbagai kontroversi yang muncul dari kebijakan Anies membuat elektabilitas Riza menjadi stagnan.

        Sebelumnya Anies sebagai gubernur petahana masih menjadi rival terkuat Risma. Namun, sentimen negatif yang terus dialamatkan kepada Anies berdampak pada penurunan elektabilitas.

        Baca Juga: Tak Terlihat Dekati Kelompok Habib Rizieq Lagi, Strategi Baru Prabowo Disoroti: Game Changer!

        “Publik juga melihat Anies lebih berambisi untuk maju ke tingkat nasional sebagai calon presiden,” tandas Riandi.

        Kalaupun Anies berniat untuk kembali berlaga di Pilkada DKI Jakarta, peluangnya semakin tergerus oleh sejumlah kompetitor. Di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang berpeluang diusung sebagai cagub DKI Jakarta. Elektabilitas RK terus bergerak naik, dan kini mencapai 10,5 persen.

        “Menarik jika Anies berkompetisi dengan RK, atau malah berpasangan,” lanjut Riandi.

        Baca Juga: Siap Jadi Next Jokowi, Anies Baswedan Tiba-tiba Minta Doa Sana-sini, Sadar Mimpinya Akan Dijegal?

        Figur kepala daerah lainnya memiliki peluang untuk bertarung di DKI Jakarta, seperti Walikota Solo dari PDIP Gibran Rakabuming Raka (4,3 persen) dan Walikota Bogor dari PAN Bima Arya Sugiarto (3,5 persen).

        “PDIP memiliki banyak stok kepala daerah atau tokoh berlatar belakang kepala daerah yang berpeluang maju pada Pilkada DKI Jakarta,” jelas Riandi. Risma dan Gibran menjadi nama-nama yang potensial diusung selain sejumlah nama lain yang beredar di internal PDIP.

        Lalu Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (2,3 persen), politisi Nasdem Ahmad Sahroni (2,0 persen), dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (1,8 persen). Berikutnya tokoh-tokoh Golkar yaitu Ahmed Zaki Iskandar (1,5 persen) dan Airin Rachmi Diany (1,0 persen).

        Sebagai catatan, Zaki merupakan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta yang kini menjabat bupati Tangerang. Airin sempat digadang-gadang maju bersama Sahroni, tetapi Golkar cenderung untuk mengusung Airin pada Pilkada Banten.

        Selain itu ada pula Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (1,0 persen). Nama-nama lain memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,1 persen.

        Baca Juga: Terpukau dengan Pidatonya, Prabowo Subianto Jujur: Ridwan Kamil Harus Diperhitungkan Juga Nih!

        Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 11-15 September 2022 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei ±4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: