Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan hingga saat ini masih ada sekitar 347.141 rumah tangga (RT) yang belum berlistrik. Sebagian besar tersebar di daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal)
Hingga semester II 2022, rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga Indonesia mencapai 99,56%.
“Selain program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), Kementerian ESDM juga mempercepat penyediaan listrik di wilayah yang belum ada jaringan listriknya," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana dalam peresmian Program BPBL di Desa Limbung Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu, kemarin.
Dadan mengatakan tahun ini Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 80 ribu rumah tangga di 22 provinsi di Indonesia mendapatkan program BPBL dari APBN.
Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa tiga titik lampu dan satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.
Baca Juga: ESDM: Penghapusan Daya Listrik 450 VA Perlu Pengkajian
Di Kalbar, terang Dadan, sebanyak 5.487 rumah tangga akan mendapatkan BPBL dari Kementerian ESDM pada tahun 2022 ini. Program yang didukung Komisi VII DPR RI ini menyasar masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tinggal di daerah 3T dan atau layak berdasarkan validasi kepala Desa/ Lurah atau pejabat setingkat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: