Pria Rusia Berselancar Tinggalkan Negaranya buat Kabur dari Mobilisasi
Seorang pria Rusia dilaporkan telah menemukan cara baru untuk melarikan diri dari kemungkinan dinas militer dalam konflik Ukraina.
Pria itu berselancar melintasi Sungai Narva ke Estonia. Namun skema itu gagal, karena ia ditangkap beberapa jam kemudian dan dideportasi kembali ke Rusia.
Baca Juga: Ancaman Senjata Nuklir Rusia Dibalas Kontan Amerika, Warning buat Dunia!
Pria tak dikenal berusia 38 tahun itu melintasi perbatasan dekat muara sungai dengan papan dayung berdiri sekitar pukul 01:00 pada hari Senin, menurut penyiar publik Estonia ERR.
Penjaga perbatasan Estonia di Narva-Joesuu mengirim beberapa patroli, termasuk unit anjing, dan menemukan pelintas batas ilegal di halte bus sekitar pukul 4:30 pagi.
Pria itu dibawa ke pos pemeriksaan perbatasan untuk proses administrasi, setelah itu dia didenda dan dikirim kembali ke Rusia.
Dia mengatakan kepada pihak berwenang Estonia bahwa dia menyeberangi perbatasan karena perintah mobilisasi militer parsial yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu.
Pemerintah Estonia telah meningkatkan keamanan perbatasan sejak Rusia memulai serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari.
Eerik Purgel, yang mengepalai kontrol perbatasan dan migrasi di Prefektur Ida Estonia, mengatakan kepada ERR bahwa negara tersebut belum melihat peningkatan tekanan migrasi.
"Kami memantau situasi dengan cermat, dan jika perlu, kami akan mengirim pasukan tambahan ke perbatasan," katanya.
Narva-Joesuu terletak di ujung timur laut Estonia, tempat Sungai Narva mengalir ke Teluk Finlandia.
Estonia berhenti mengeluarkan visa untuk turis Rusia pada Agustus dan bergabung dengan sesama negara Baltik Latvia dan Lithuania awal bulan ini dalam membatasi masuknya warga Rusia yang memperoleh visa di negara-negara Area Schengen lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto