Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Biang Kerok Krisis Pangan Global Dikantongi Putin: Barat Punya Kebijakan Predator

        Biang Kerok Krisis Pangan Global Dikantongi Putin: Barat Punya Kebijakan Predator Kredit Foto: Reuters/TASS/Sergey Bobylev
        Warta Ekonomi, Ankara -

        Krisis pangan global adalah akibat dari "kebijakan predator" Barat, kata Presiden Rusia, Vladimir Putin, Selasa (27/9/2022), lapor Anadolu Agency.

        "Barat memprovokasi krisis pangan global. Harga pangan di pasar dunia telah kembali ke tingkat awal tahun, tetapi masih 40 persen lebih tinggi dari pada 2020," kata Putin pada pertemuan di Sochi, di sektor pertanian Rusia.

        Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Perhatian Soal Krisis Pangan

        Dia mengatakan krisis pangan global dipicu oleh negara-negara maju dengan tindakan mereka selama pandemi COVID-19.

        "Ini adalah konsekuensi langsung, tanpa berlebihan, dari kebijakan predator dari negara-negara terkaya di dunia," kata Putin.

        Dia mengatakan negara-negara ini mencetak uang untuk membeli persediaan makanan, yang menyebabkan inflasi.

        Putin mengatakan impor pangan AS tahun ini telah mencapai $218 miliar, jauh di atas angka tahun lalu sebesar $185 miliar.

        Impor makanan di AS saat ini melebihi ekspor sebesar $22,3 miliar, yang berarti Washington membeli lebih banyak makanan daripada menjualnya, jelasnya.

        Mengenai ekspor gandum Ukraina, Putin menegaskan kembali bahwa sebagian besar pengiriman telah dilakukan ke negara-negara kaya.

        Hingga 23 September, hanya empat dari 203 kapal yang meninggalkan pelabuhan Ukraina menuju negara berkembang, katanya.

        "Dari 46 kapal yang berangkat dari Senin hingga Jumat pekan lalu, 14 mengindikasikan Turkiye, negara perantara, sebagai tujuan. Dari 32 kapal yang tersisa, 25 dikirim ke Uni Eropa. Apakah mereka negara termiskin?" dia berkata.

        Dijeda sejak perang dimulai pada Februari, ekspor gandum Ukraina dimulai kembali setelah Turkiye, PBB, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan di Istanbul pada Juli.

        Pusat Koordinasi Gabungan, dengan pejabat dari tiga negara dan PBB, telah didirikan di Istanbul untuk mengawasi pengiriman.

        Mengenai ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia, Putin mengatakan situasinya rumit karena sanksi terhadap Moskow, memperingatkan bahwa ini dapat semakin memperburuk krisis pangan di seluruh dunia.

        Dia mengatakan Rusia "sepenuhnya dijamin untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri", dengan 138,7 juta ton biji-bijian sudah dipanen tahun ini, dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 150 juta ton selama tiga bulan tersisa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: