Kuak Kondisi Nyata Bantuan Amerika, Pakar Militer Buka-bukaan Keunggulan Rusia
Amerika Serikat mungkin tidak dapat mendukung Ukraina dalam konflik melawan Rusia "selama yang diperlukan" karena kekurangan kapasitas industri yang diperlukan untuk mengisi kembali amunisi dan senjata yang dikirim ke Kiev, CNBC melaporkan pada Rabu (28/9/2022), mengutip analis militer.
"Ada titik di mana ... Ukraina perlu berhati-hati tentang tingkat pengeluaran mereka dan di mana mereka memprioritaskan amunisi itu, karena tidak ada pasokan yang tak terbatas," Jack Watling, seorang ahli di Royal United Services Institute di London, seperti dikutip.
Baca Juga: Kirim Sinyal Bahaya, Amerika Minta Warganya Tinggalkan Rusia Secepat Mungkin Sebelum...
Masalah dilaporkan berasal dari struktur produksi militer di negara-negara Barat, khususnya AS, yang dirancang untuk masa damai dan tidak dapat mempertahankan penarikan berlarut-larut pada persediaan selama konflik bersenjata besar, seperti yang terjadi di Ukraina.
Misalnya, menurut CNBC, industri senjata AS dapat memproduksi sekitar 30.000 peluru per tahun untuk howitzer 155mm. Militer Ukraina menghabiskan jumlah itu dalam waktu sekitar dua minggu.
Contoh lain yang dikutip adalah rudal anti-tank yang ditembakkan dari bahu Javelin. Produksi senjata AS mencapai sekitar 800 unit per tahun, tetapi Washington telah mengirim sekitar 8.500 di antaranya ke Ukraina.
Cadangan peluncur roket ganda HIMARS, rudal anti-pesawat Stinger, dan howitzer M777 hampir habis di AS, kata artikel itu, mengutip laporan baru-baru ini oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Pejabat pertahanan di AS dan negara-negara Barat lainnya yang mempersenjatai Ukraina, keberatan dengan pengurasan persediaan yang dimaksudkan untuk pelatihan dan kesiapan mereka sendiri.
“Saya sangat prihatin. Kecuali kami memiliki produksi baru, yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk ditingkatkan, kami tidak akan memiliki kemampuan untuk memasok Ukraina,” Dave Des Roches, seorang rekan militer senior di Universitas Pertahanan Nasional AS, mengatakan kepada CNBC.
Menurut CNBC, meningkatkan produksi militer membutuhkan pengamanan sumber tambahan dari bagian-bagian penting seperti chip komputer dan tenaga kerja terampil, yang mungkin terbukti menantang.
Misalnya, kontraktor pertahanan AS L3Harris Technologies membeli kembali dan mengkanibal radio lamanya sendiri untuk mendapatkan komponen untuk produk baru, Defense News melaporkan pekan lalu.
Langkah itu diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan di tengah krisis semikonduktor global, outlet tersebut menjelaskan.
CNBC menyarankan agar Kiev dapat beralih ke pemasok senjata baru, seperti Korea Selatan, atau harus beralih ke senjata yang kurang mampu yang bersedia dibagikan oleh AS dan sekutu Eropanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: