Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pikir Dua Kali, Hasil Survei Sebut PDIP Masih Punya Calon yang Lebih Kompetitif dari Puan Maharani

        Pikir Dua Kali, Hasil Survei Sebut PDIP Masih Punya Calon yang Lebih Kompetitif dari Puan Maharani Kredit Foto: Dok. Pribadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berdasarkan studi eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Puan Maharani bukanlah calon terbaik bagi PDIP untuk memenangkan Pilpres 2024

        SMRC melakukan empat treatment dengan empat nama yaitu, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

        Dalam treatment 1 (T1) dimasukkan nama Puan Maharani. Saiful menjelaskan bahwa untuk pertanyaan netral (kontrol), ada 28 persen yang menjawab akan memilih PDIP, namun setelah ada nama Puan, menjadi 25 persen. Suara PDIP mengalami sedikit penurunan.

        Baca Juga: Strategi Baru Jelang Pilpres 2024, Mardani Ali Sera Usul Empat Partai Besar Ini Buat Koalisi

        “Mbak Puan tidak meningkatkan elektabilitas PDIP kalau dia dicalonkan,” jelas Doktor lulusan Ohio State University, Amerika Serikat, tersebut.

        Dalam treatment 2 (T2), nama yang dimasukkan adalah Ganjar Pranowo. Data ini menunjukkan bahwa jika PDIP mencalonkan Ganjar, suara PDIP berpotensi mengalami penguatan, dari 28 persen (kontrol) menjadi 43 persen (dengan Ganjar sebagai calon presiden).

        “Ganjar memperkuat PDIP secara signifikan,” kata Saiful. Ganjar, menurut Saiful, bisa membantu PDIP. 

        Baca Juga: Eko Kuntadhi Wanti-wanti Politik Identitas Muncul Lagi di Pilpres 2024: Bekas Pilkada DKI Masih Terasa

        Dalam treatment 3 (T3) yang dimajukan oleh PDIP adalah Anies Baswedan. Ada 38 persen yang menyatakan akan memilih PDIP jika partai ini mencalonkan Anies Baswedan, 37 persen tidak akan memilih, dan 25 persen tidak tahu.

        “Anies juga lumayan punya kontribusi positif (terhadap peningkatan suara PDIP), walaupun tidak sekuat Ganjar” jelas Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu. 

        Treatment 4 (T4), yang menjadi calon presiden PDIP adalah Prabowo Subianto. Ada 36 persen yang menyatakan akan memilih PDIP jika partai ini mencalonkan Prabowo sebagai presiden, 40 persen menyatakan tidak, dan 24 persen menjawab tidak tahu.

        Baca Juga: Polarisasi dan Beda Pendapat dalam Pilpres 2024 Wajar, yang Bahaya Politik Identitas

        Prabowo, jelas Saiful, juga memiliki efek penguatan suara PDIP. 

        Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. 

        Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.  

        Baca Juga: Tinggal Tunggu Waktu, Demokrat, Nasdem, PKS Siap Sokong Anies Baswedan di Pilpres 2024!

        Response rate sebesar 1053 atau 86%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). 

        Dalam studi eksperimental untuk menguji efek calon presiden terhadap PDIP, responden dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok (kontrol, treatment 1, treatment 2, treatment 3, dan treatment 4) dan setiap kelompok diberi satu pertanyaan yang berbeda dari kelompok yang lain.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: