Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Bongkar Alasan Anies Baswedan Menang Lawan Ganjar dan Prabowo saat 'Head to Head', Ternyata...

        Pengamat Bongkar Alasan Anies Baswedan Menang Lawan Ganjar dan Prabowo saat 'Head to Head', Ternyata... Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidillah Badrun atau Ubed menyebut bahwa Anies Baswedan dapat berkah dari pendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Diketahui, Gubernur DKI Jakarta itu menang lawan Ganjar maupun Prabowo dalam survei head to head.

        Anies mengantongi 46,8 persen saat head to head dengan Ganjar Pranowo yang dapat 43,9 persen suara. Sementara, ketika diduelkan dengan Prabowo Subianto, Anies mendapatkan suara 48,6 persen, sedangkan Ketua Umum (Ketum) Parta Gerindra tersebut hanya mengantongi 42,8 persen.

        Baca Juga: Anies Menang Lawan Ganjar dan Prabowo jika Head to Head, Pengamat Teringat Omongan SBY

        "Potensi Anies untuk unggul tinggi karena prestasi Anies dibandingkan Ganjar jauh lebih banyak demikian juga dengan Prabowo," ujar Ubed dalam perbincangan di Kanal YouTube Inilahcom.

        Menurut Ubed, survei head to head membuat pemilih Prabowo maupun Ganjar beralih ke Anies ketika jagoannya tak ikut kontestasi.

        "Anies selalu unggul kalau dia head to head dengan Prabowo, sebenarnya rasional sih pemilih 2024 itu 52 persen anak muda, jadi kalau dihadapkan Prabowo yang usia sudah lanjut, anak muda memilih Anies dong," kata Ubed.

        "Kemudian pemilih Ganjar juga antara milih Prabowo dengan milih Anies akan cenderung milih Anies," imbuhnya.

        Sementara, kemenangan Anies ketika lawan Ganjar memungkinkan karena pendukung Prabowo akan lebih memilih Anies ketimbang Ganjar. "Jadi Anies mendapakan semacam berkah limpahan elektabilitas dari kandidat lain yang gugur kalau akhirnya head to head," katanya.

        Hasil Survei CSIS

        Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menjelaskan kenapa pihaknya melakukan head to head terhadap tiga nama tersebut karena sejauh ini dari tiga nama teratas tidak ada yang menyentuh angka 50 persen elektabilitasnya.

        Pertama head to head antara Anies Baswedan melawan Ganjar Pranowo. Hasilnya, Anies unggul tipis dari Ganjar. "Ketika dilakukan head to head antara Pak Anies dengan Pak Ganjar, kami menemukan angka yang ini: Pak Anies 47,8 persen, pak Ganjar 43,9 persen," kata Arya dalam paparannya, Senin (26/9/2022).

        Menurutnya, dalam head to head ini ada 0,8 responden belum tentukan pilihan dan 7,6 persen responden tidak tahu, tidak jawab atau menjawab rahasia.

        Lalu ada head to head Ganjar melawan Prabowo, hasilnya Ganjar ternyata mengungguli Prabowo Subianto. "Situasinya Pak Ganjar 47,2 persen, Pak Prabowo 45 persen jadi masih dalam rentang margin of erorr jadi bedanya sekitar 2,2 sementara mor kita 2,8 persen. 0,3 belum tentukan pilihan, 7,5 tidak tahu, tidak jawab atau menjawab rahasia," ungkapnya.

        Terakhir, head to head Anies melawan Prabowo. Hasilnya, Anies kembali unggul dengan angka 48,6 persen. "Ya Pak Anies menadapat angka yang lebih besar 48,6 persen, Pak Prabowo 42,8 persen jadi kami menguji dari tiga nama itu dari tiga kemungkinan," tuturnya.

        Baca Juga: Sebut Pelaporan Anies ke Bawaslu Berlebihan, Demokrat Malah Sentil Wacana 3 Periode: Jelas Langgar Konstitusi!

        "Jadi tiga-tiganya dapat kesepatan yang sama Pak Prabowo dua kali pengujian, Pak Anies dua kali pengujian, kemudian Pak Ganjar dapat dua kali pengujian," sambungnya.

        Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 8 sampai 13 Agustus 2022 di mana populasi survei penduduk Indonesia berusia 17 sampai 39 tahun. Kerangka sampel berasal dari populasi penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020. Penarikan sampel dilakukan secara acara atau multistage random sampling.

        Jumlah sampel 1.200 responden tersebar proporsional di 34 Provinsi. Setelah menggunakan kendali mutu data yang valid dianalisis sebesar 1192 sampel. Margin of erorr +/- 2,84 persen tingkat kepercayaan 95 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: