Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Netralisasi Rabies di Wilayah KTT G20, Kementan Lakukan Vaksinasi pada HPR di Bali

        Netralisasi Rabies di Wilayah KTT G20, Kementan Lakukan Vaksinasi pada HPR di Bali Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan perkuatan pengendalian Rabies pada hewan dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia dengan melakukan gerakan vaksinasi hewan secara massal di Provinsi Bali pada Kamis (29/9/22).

        Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kasdi Subagyono memaparkan bahwa gerakan vaksinasi massal di Bali dilakukan untuk memastikan wilayah KTT G20 Hewan Penular Rabies (HPR) tervaksin.

        Baca Juga: Fasilitasi Diskusi hingga Pertemuan Bilateral Negara G20 pada AMM 2022, Berikut Rincian Kementan

        "Hari Rabies Sedunia merupakan momentum untuk memberikan peringatan kepada masyarakat dan kita semua di pemerintahan untuk senantiasa mengendalikan penyakit ini karena memang penyakit ini sangat berbahaya,"kata Kasdi dalam keterangannya, Kamis (29/9/22).

        Kasdi memaparkan, rabies merupakan penyakit zoonosis, di mana penularan penyakit dari hewan ke manusia terjadi. Untuk itu, kata Kasdi, guna mengurangi dan mencegah kasus kematian akibat rabies pada manusia, maka Kementan melakukan koordinasi lintas sektor dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait hal tersebut, yang diantaranya kerja sama dengan World Organisation for Animal Health (WOAH), Badan Pangan, dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO)

        "Dan mitra kerja bilateral seperti Australia juga kita lakukan. Upaya ini sudah dilakukan Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah utamanya saat ini adalah pemerintah Bali karena Bali merupakan salah satu central penyebaran Rabies juga,"kata Kasdi.

        Kasdi mengatakan, pengendalian rabies harus dilakukan dengan masif. Dalam hal ini, dia mengatakan bahwa Kementan telah menyusun road map untuk pengendalian rabies.

        Baca Juga: Dorong Kemandirian Petani Indonesia, SYL Sebut Kementan dapat Tantangan dari Jokowi, Apa Itu?

        "Saya mengajak semua untuk bisa bahu membahu memberantas rabies secara berkesinambungan," terang Kasdi.

        Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan, pengendalian Rabies dapat sukses bila cakupan vaksinasi HPR minimal telah mencapai 70%. Menurut Nasrullah, saat ini telah terdistribusi 91 ribu dosis vaksin Rabies untuk Bali.

        "Kerjasama lintas sektor melalui tata laksana kasus gigitan terpadu (Takgit) sangat penting dan efektif dalam mencegah kasus kematian akibat rabies pada manusia, sekaligus meningkatkan aktivitas pengendalian rabies pada hewan”, ungkap Nasrullah. 

        Baca Juga: Langkah Kementan Perkuat Sektor Sawit Guna Hadapi Tantangan Global

        Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kab Tabanan, I Wayan Kotio mengapresiasi langkah Kementan dalam memberantas dan mencegah penyebaran rabies di Bali. Menurutnya upaya ini sekaligus membantu Bali sebagai daerah pariwisata.

        "Bali merupakan tujuan wisata dan lokasi pelaksanaan event internasional sehingga peemerintah Bali sangat  berkepentingan untuk menjaga keamanan Bali terutama dari rabies dan penyakit zoonis lainnha,"ujar I Wayan.

        I Wayan menyatakan Bali siap untuk menyukseskan upaya Kementan dalam mengentaskan dan mencegah penyebaran rabies di Bali dengan melakukan vaksin diseluruh daerah mulai dari kota hingga desa di Bali.

        "Kita siap bergerak karena vaksinnya sudah disiapkan oleh Kementan. Mudah -mudahan sebelum 2030 sesuai target Kementan, Bali sudah bebas dari rabies,"tutup I Wayan.

        Baca Juga: Antisipasi Bahaya Krisis Pangan, Kementan Siapkan Tiga Strategi Baru

        Pada peringatan World Rabies Day Tahun 2022 di Bali ini juga dihadiri oleh Koordinator WOAH Sub-regional Representative for South East Asia, Ronello Abila, dan Direktur Jenderal Food and Agriculture Organisation (FAO), Qu Dongyu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: