Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sri Mulyani: Digitalisasi Alat Penting dalam Menciptakan Ekonomi yang Inklusif

        Sri Mulyani: Digitalisasi Alat Penting dalam Menciptakan Ekonomi yang Inklusif Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut digitalisasi sebagai alat yang memainkan peran penting dalam menciptakan ekonomi yang lebih inklusif.

        "Orang-orang yang tinggal di daerah terpencil di mana mereka mungkin tidak memiliki cabang lembaga keuangan, mereka dapat menggunakan layanan keuangan digital untuk melakukan transaksi keuangan mereka," kata Sri Mulyani dalam acara G20 GPFI High Level Symposium, dipantau secara daring, Selasa (4/10/2022).

        Baca Juga: Wanti-wanti Para Peramal Ekonomi, Sri Mulyani: Saya Titip Hati-hati

        Sri Mulyani mengatakan digitalisasi juga menurunkan biaya transaksi, tetapi tentu menguntungkan kelompok rentan ini. Adapun bila diidentifikasi, setidaknya ada enam aspek ekosistem UMKM, yakni kebijakan, keuangan, pasar, sumber daya manusia, dukungan, dan budaya.

        Dalam aspek ini, digitalisasi memiliki ruang potensi dan peran kritis untuk diatur dan dimanfaatkan secara maksimal, agar upaya pemberdayaan UMKM dapat dilakukan secara optimal dan juga untuk memperoleh manfaat yang maksimal, khususnya dalam aspek keuangan.

        Baca Juga: Kemenkeu Sebut Menaker Ida Tidak Ingin Salah Sasaran Lagi, BSU Disalurkan dengan Cermat

        "Ini salah satu tantangan utama dalam mengembangkan UMKM, ada akses pembiayaan, pemerintah juga menerapkan digitalisasi. Kami menyediakan dan memperkenalkan pembayaran digital, pembukuan atau pencatatan digital dan pemasaran digital dalam rangka mendukung UMKM dan dalam rangka pemberdayaan," ujarnya.

        Sri Mulyani menyebut pemerintah Indonesia terus mendorong digitalisasi UMKM. Hingga Juni 2022 telah ada sebanyak 19,5 juta UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital. Ditargetkan hingga tahun 2024 memiliki 3 juta UMKM on boarding di ekosistem digital.

        "Digitalisasi juga memainkan peran penting dalam inklusi keuangan," lanjutnya.

        Sejalan dengan hal tersebut, inklusi keuangan Indonesia telah mengalami kemajuan pada tahun 2021. Indonesia telah mencapai 3,6%, tetapi pemerintah menargetkan lebih tinggi lagi pada 2024, yaitu mencapai 90% untuk keuangan inklusif dan digitalisasi.

        Baca Juga: Omongan Sri Mulyani Soal Resesi Bikin Merinding, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Rontok Berkeping-Keping!

        "Terkait pembiayaan, akses, dan digitalisasi, beberapa upaya digitalisasi sebenarnya telah dilakukan Kementerian Keuangan," ujar Sri Mulyani.

        "Kami memiliki program yang kami sebut dengan pemberdayaan pembiayaan UMKM. Ini adalah implementasi dalam cara pembiayaan digital dan pembayaran digital serta pembukuan digital. Pemasaran digital telah diperkenalkan kepada UMKM. UMKM juga dapat mengajukan permohonan kredit program pemerintah dengan menggunakan internet," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: