Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perilaku Berinternet Warga Digital Indonesia Membawa Pengaruh Dunia

        Perilaku Berinternet Warga Digital Indonesia Membawa Pengaruh Dunia Kredit Foto: Unsplash/Christin Hume
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Multikulturalisme harus menjadi pemahaman yang dimiliki masyarakat pengguna media digital Indonesia. Hal ini mendasari bagaimana selama ini pengguna berperilaku di internet, di mana sempat warganet Indonesia mendapat predikat paling tidak sopan se-Asia Tenggara.

        "Kita itu termasuk warga mayoritas di dunia digital. Bahkan, disebutkan datanya, di Instagram kita memiliki 69,2 juta pengguna dan di Twitter ada 52,4 juta, di Facebook kita ada 140 juta dengan kemampuan kita 2.700 klik per detik. Jadi, kalau mau kasih komen atau memberikan informasi tertentu kita mayoritas itulah peta kuatan kita sendiri," ujar Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Baca Juga: Kolaborasi Memerlukan Etika Digital

        Dengan jumlah warganet ke-4 terbesar di dunia, bahkan kini sudah menjadi nomor 3 di Asia, Indonesia sudah bisa mencap diri sebagai warga digital, merupakan perpanjangan dari konsep kewargaan yang selama ini sudah ada dan eksis di dunia nyata. Tambahan kata digital mengindikasikan bahwa setiap warga digital memerlukan keterampilan teknis untuk mengakses medium-medium penunjang komunikasi dan keterampilan berpikir kritis dalam mengelola informasi.

        Elemen yang ada di dunia digital sebetulnya tak jauh beda dengan dunia nyata, seperti akses digital, perdagangan digital, komunikasi digital, literasi digital, etika digital, hukum digital, hak dan kewajiban digital, kesehatan dan kesejahteraan digital, serta keamanan digital. Kini bahkan aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan di dunia digital, menurut We Are Social bahkan dari 204,7 pengguna rata-rata memakai internet 8 jam per hari yang artinya sepetiga hari.

        Alasan penggunaan internet paling banyak untuk mencari informasi sebanyak 80,1 persen, kemudian untuk menemukan ide dan informasi sebanyak 72,9 persen. Sebanyak 68,2 persen lainnya menggunakan untuk berkomunikasi dan 63,4 persen lainnya mengisi waktu luang serta mengikuti berita dan peristiwa sebanyak 61,4 persen, lalu fungsi hiburan 58 persen.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina; Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo; serta Relawan TIK, Edy Wihardjo. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: