Kamaruddin Simanjuntak Sebut Ferdy Sambo Sempat Minta Perlindungan Istana Usai Bunuh Brigadir J
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan ia mengetahui taktik Ferdy Sambo yang mencoba mendatangi Istana setelah membunuh Brigadir J.
Ia juga menilai jika Ferdy Sambo menyiapkan berbagai siasat untuk meringankan hukumannya serta adanya relasi kuasa yang besar meskipun Ferdy Sambo sudah dipecat dan menjadi mantan Kadiv Propam Polri.
Kamaruddin mengungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun.
"Mereka sangat takut oleh jenderal ini, oh rupanya karena Kadiv Propam setelah dicopot kok masih takut juga, ih rupanya ada Satgas Merah Putih," kata dia.
Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo Tak Kunjung Usai, Muncul Tragedi Kanjuruhan, Kinerja Polri Dipertanyakan
Meski Satgas Merah Putih telah dibubarkan, Kamaruddin menduga penyidik masih belum berdaya menghadapi Ferdy Sambo.
Laporan soal Ferdy Sambo datangi istana setelah membunuh Brigadir J itu didapatkannya dari intelijen.
"Ternyata saya pelajari berdasarkan laporan intelijen begitu dia menembak, membunuh, ternyata dia lapor ke istana, menggunakan salah satu ketua komisi," ungkapnya.
Baca Juga: Akhirnya! Putri Candrawathi Sah Ditahan, Ferdy Sambo Resmi Dipecat
Namun, Kamaruddin Simanjuntak tidak tahu apa hasil dari laporannya ke istana itu. Selain itu, dia juga mendapatkan informasi jika Ferdy Sambo sempat mendatangi lembaga-lembaga lain disertai dengan amplop.
"Berhasil atau tidak yang dipengaruhi ke istana saya belum dapat, kemudian ke kementerian lain, sampai ke menko dan ke lembaga-lembaga lain selalu disertai dengan dorongan amplop," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty