Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tragedi Kanjuruhan, Penyebab Kematian Ratusan Supporter Arema Sudah Jelas: Kuncinya Adalah...

        Tragedi Kanjuruhan, Penyebab Kematian Ratusan Supporter Arema Sudah Jelas: Kuncinya Adalah... Kredit Foto: Antara/Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon turut bersedih atas terjadinya tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan.

        Dirinya kecewa dengan langkah aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata ketimbang memilih cara penanganan yang lain seperti lewat water cannon.

        Baca Juga: Duh... Rilis Polri Soal Tragedi Kanjuruhan Berdarah Dinilai Pembelaan Diri, Warganet: Ratusan Nyawa Hilang Masih Bilang Wajar!

        Politikus ini mengatakan jika hal tersebut dilakukan, dirinya yakin tak akan banyak korban yang berjatuhan apalagi sampai meninggal.

        "Kenapa, misalnya kalau untuk mempersiapkan, mengantisipasi itu bukan water cannon, bukan air yang netral. Tentu enggak akan banyak korban, apalagi sampai meninggal," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

        Mantan Wakil Ketua DPR itu kemudian menegaskan kalau penyebab dari munculnya tragedi Kanjuruhan ialah gas air mata yang ditembakkan kepolisian.

        Diketahui asap maut dari gas air mata yang menyesakan itu diduga menjadi penyebab terbesar jatuhnya korban nyawa hingga lebih dari 100 orang.

        Baca Juga: Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Kehadiran Stadion Sepak Bola Ramah Perempuan dan Anak Mendesak

        "Menurut saya kuncinya jelas di situ gas air mata. Penerapan gas air mata di lapangan yang kabarnya itu tidak diperbolehkan oleh FIFA sendiri jelas," ujarnya.

        Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen ini kemudian menilai seharusnya investigasi tragedi Kanjuruhan tidak bertele-tele lantaran sudah diketahui pasti sebab dan akibatnya, yakni gas air mata. Pihak yang bertanggung jawab sudah seharusnya segera ditetapkan.

        "Seharusnya bisa secara cepat, paling tidak siapa yang bertanggung jawab supaya ini tidak terulang lagi. Kalau mutar-mutar kemudian tidak jelas atau dicari kambing hitam, salah menyalahkan," ujar Fadli.

        Baca Juga: Disparitas Data Terjadi Pascainsiden Kemanusiaan di Kanjuruhan, Data Mana yang Akurat?

        Sebelumnya pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut kejadian tewasnya ratusan suporter Aremania di stadion Kanjuruhan.

        Adapun TGIPF dipimpin Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD. Mahfud mengumumkan ada 13 nama dengan rincian 10 anggota tim dan 3 pimpinan pada konferensi pers, Senin (3/10).

        Baca Juga: Bikin Klarifikasi Setelah Videonya Tentang Tragedi Kanjuruhan Viral, Ade Armando Tetap Bela Tindakan Polisi

        Korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang. Peristiwa maut itu terjadi setelah aparat menembakkan gas air mata karena sejumlah suporter Aremania masuk stadion usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: