Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mekari Whitepaper: Laporan Kesejahteraan Finansial Karyawan Indonesia 2022

        Mekari Whitepaper: Laporan Kesejahteraan Finansial Karyawan Indonesia 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi telah berdampak besar bukan saja pada perusahaan dan karyawannya. Baru-baru ini Mekari, perusahaan software-as-a-service (SaaS), melakukan Survei dan menuangkanya dalam Mekari Whitepaper: Laporan Kesejahteraan Finansial Karyawan Indonesia 2022. Dalam laporan Ini  menemukan bahwa 74% karyawan yang disurvei mengakui bahwa pandemi telah menggerus kesejahteraan finansial mereka, dimana pendapatan mereka tidak lagi memadai untuk menutupi pengeluaran darurat dan membiayai hidup apabila terkena PHK 

         Sebanyak 97% responden mengatakan bahwa produktivitas, selain loyalitas, mereka akan meningkat pada perusahaan yang membantu kesejahteraan finansial karyawan

        Riset ini dilakukan pada lebih dari 5.500 karyawan dan 300 perwakilan divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dari beragam jabatan dan perusahaan di Indonesia. Para karyawan mayoritas berkecimpung di sektor teknologi, distribusi, ritel, layanan keuangan, hospitality, dan lain-lainnya.

        Jansen Jumino, Financial Services Director Mekari, mengatakan riset juga menerangkan bahwa walau 70% dari karyawan yang disurvei mengungkapkan bahwa pendapatan mereka cukup untuk kebutuhan sehari-hari, hanya 14% mengakui bahwa kesejahteraan finansial mereka di atas rata-rata.

        “Karyawan Indonesia memainkan peran signifikan saat pandemi karena mereka menjadi motor pendorong kinerja perusahaan. Namun, kesejahteraan finansial mereka tergelincir ke bawah rata-rata karena pendapatan mereka tidak lagi memadai untuk membiayai pengeluaran tidak terduga atau kebutuhan hidup apabila di-PHK,” kata Jansen.

        Riset menunjukkan bahwa karyawan umumnya membutuhkan Rp4 juta per tahun untuk menutupi pengeluaran tidak terduga. Akan tetapi, rata-rata karyawan hanya mampu menabung dana darurat sebesar Rp 2.6 juta per tahun. Karyawan membutuhkan dana darurat untuk membiayai kebutuhan primer, termasuk kebutuhan sehari-hari dan medis.

        Lebih lanjut, 79% dari karyawan ingin agar perusahaan memainkan peran besar dalam mendorong kesejahteraan finansial para pekerja. Akan tetapi, hanya 27% perusahaan merasa bahwa kesejahteraan finansial karyawan adalah tanggung jawab perusahaan. 

        Riset turut menjabarkan bahwa kesejahteraan finansial karyawan berpengaruh pada produktivitas kerja. Stres finansial akan mengaburkan konsentrasi kerja para karyawan, sehingga produktivitas mereka pun melandai

        “Riset ini menyimpulkan bahwa perusahaan selayaknya berinvestasi di kesejahteraan finansial karyawan agar bisa memacu retensi dan produktivitas karyawan, dua faktor penentu bagi performa bisnis,” ujar Jansen.

        Mekari, sebagai perusahaan penyedia piranti lunak yang merupakan solusi digital yang komprehensif bagi pengoperasian perusahaan, telah menghadirkan aplikasi atau platform bernama MekariFlex yang dapat memudahkan perusahaan untuk memberikan tunjangan atau manfaat lain selain gaji (flexible benefits) kepada karyawan. MekariFlex juga memungkinan perusahaan untuk dapat memberikan akses lebih awal atas gaji yang telah menjadi hak karyawan (earned wage access atau EWA). MekariFlex adalah salah satu 

        produk yang dikelola di bawah Mekari Contextual Financial Services (CFS), unit di Mekari yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan melalui produk atau layanan pengelolaan manfaat karyawan, dengan demikian dapat juga memperkuat pertumbuhan perusahaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: