Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Disorot Dunia Imbas Tragedi Kanjuruhan, Achmad Nur Hidayat Singgung Gestur 'Potong Leher' Jokowi di Masa Lalu: Entah Leher Siapa

        Indonesia Disorot Dunia Imbas Tragedi Kanjuruhan, Achmad Nur Hidayat Singgung Gestur 'Potong Leher' Jokowi di Masa Lalu: Entah Leher Siapa Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perkembangan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan Berdarah memasuki babak baru dengan ditetapkannya 6 tersangka. Mengenai penetapan tersangka dalam tragedi yang telah menjadi sorotan dunia ini, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat angkat suara.

        Achmad menilai apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini merupakan kejadian luar biasa yang merenggut nyawa ratusan anak manusia tidak berdosa.

        Karena luar biasanya dampak dari tragedi ini, Achmad menilai penetapan 6 tersangka masih belum cukup untuk memenuhi keadilan. Achmad menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bertanggung jawab.

        “Presiden dalam hal ini mesti bertanggung jawab atas genocide yang terjadi di Kanjuruhan. Seratus lebih nyawa yang melayang di Kanjuruhan adalah nyawa nyawa anak Bangsa yang tidak berdosa. Menetapkan Dirut LIB dan 5 tersangka lainnya atau pun pemberhentian Kapolres Malang menurut kami tidak lah cukup untuk tragedi ini,” jelas Achmad dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Jumat (7/10/22).

        Baca Juga: Achmad Nur Hidayat Beber 6 Langkah yang Perlu Diambil Pemerintah Terkait Tragedi Kanjuruhan Berdarah, Simak!

        Bukannya tanpa alasan, Achmad menyoroti salah satu janji Jokowi di masa lalu terkait dunia sepak bola di Indonesia.

        Dalam hal ini Achmad mengutip pemberitaan pada laman tribunnews tanggal 5 Juni 2014. Di laman tersebut termuat: Mantan Walikota Solo ini berani menjamin saat dirinya terpilih nanti sebagai presiden, potensi sepakbola Papua akan dioptimalkan. Dengan pengoptimalan itu, Jokowi juga berani jamin sepakbola Indonesia bisa menjadi juara.

        "Kalau tidak juara, saya berani di (gaya potong leher). Nanti saya urus setelah saya jadi presiden," tutur Jokowi.

        Baca Juga: Ngeri! Dapat Undangan dari 70 Relawan Anies Baswedan untuk Orasi, Rocky Gerung Kasih Syarat yang 'Berat': Saya Ingin Menguji Anies!

        “Presiden harus ikut bertanggung jawab atas Tragedi ini. Bahkan salah satu janji kampanye presiden Jokowi adalah berani potong leher jika sepak bola Indonesia tidak juara. Entah leher siapa,” tambahnya.

        “Dan dalam Tragedi Kanjuruhan menunjukkan sepak bola Indonesia saat ini bukan saja tidak juara bahkan terancam sepakbola Indonesia akan disanksi oleh FIFA. Jokowi harus bertanggung jawab akan janji janjinya,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: