Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ingat, Konsumen Bisa Menjadi Bumerang

        Ingat, Konsumen Bisa Menjadi Bumerang Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Media sosial kerap dimanfaatkan sebagai alat promosi sehingga konsumen tetarik membeli produk. Karena itu, individu harus berhati-hati memilih kata-kata, jangan sampai ada unsur penipuan.

        Praktisi Pendidikan dan Sociopreneur, Kristiyuana,S.Pd,M.A menyebutkan, apapun jenis marketing-nya, mau itu digital maupun nondigital, ketika orang terpuaskan dengan produk, mereka akan menginformasikannya kepada satu orang. Sebaliknya, ketika merasa tidak puas, mereka akan memberitahunya kepada 10 orang.

        Baca Juga: Marak Penipuan Belanja Online, Ketahui Pencegahan dan Cara Lapornya

        "Ketika kita sudah mengecewakan konsumen, mereka akan menjadi bumerang bagi kita. Sehingga, bagaimana pun caranya kita menawarkan produk sebaik mungkin, kita informasikan detail seperti apa, jangan sampai ada unsur penipuan," kata Kristiyuana saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (7/10/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Baca Juga: Kesempatan Jadi Kolaborator Baru dengan Pertumbuhan Pengguna Medsos

        Setiap individu bisa memilih media sosial sesuai target pasar yang dituju. Namun, menurut Kristiyuana, strategi promosi sekarang ini tidak bisa hanya menggunakan kata-kata. Sehingga banyak orang memilih Instagram dan TikTok.

        "Menggunakan video singkat 15-30 detik. Dengan cara telling story yang poinnya ke produk lebih mengena ke konsumen. Seseorang lebih penasaran dan mudah diingat konsumen," kata Kristiyuana.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: BNPT Ajak Masyarakat Ikut Melawan Propaganda Radikal di Medsos

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Ketua APIK PTMA, Aktivis Literasi Digital UMM, M. Himawan S., M.Si. Kemudian Praktisi Pendidikan dan Sociopreneur, Kristiyuana,S.Pd,M.A, serta mengundang Ketua Relawan TIK Jember, Erlina Dwi Nahzdifah, S.Kom.

        Baca Juga: e-Commerce Indonesia Bertumbuh hingga 50 Persen

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: