Petaka Deklarasi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan: Politik Identitas dan Polarisasi Marak Lagi!
Fahri Hamzah menyayangkan manuver sejumlah partai politik yang tergesa-gesa dalam mendeklarasikan calon presiden untuk Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia merasa heran dengan hal tersebut karena kontestasi politik itu sendiri masih tergolong jauh, lebih dari satu tahun lagi.
Baca Juga: Segera Turun Tahta, Habib Tahu Bagaimana Kinerja Anies Baswedan Sebenarnya: Dia Memang Ahli...
Dirinya menyoroti sejumlah pengusungan yang dilakukan seperti kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Hal tersebut menurutnya malah akan membuat politik identitas dan polarisasi masyarakat kembali terjadi.
"Saat ini akibat adanya deklarasi-deklarasi pencapresan, mengakibatkan terjadi pembelahan diawal. Politik identitas dan polarisasi di masyarakat mulai marak lagi," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/10/).
Dia menilai parpol seharusnya tidak terburu-buru membicarakan calon di pilpres, namun ada hal penting lain yang seharusnya dibicarakan seperti soal keamanan negara.
Apalagi pencalonan presiden dan wakil presiden baru dibuka 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
"Namun, yang terjadi saat ini, adalah calon presiden duluan yang bermunculan. Calon presiden tersebut, sebagai besar minim ide," sambungnya.
Menurutnya, dengan memunculkan capres-capres di awal justru membuat rakyat sangat kasihan.
Bahkan ia mengibaratkan seperti sudah pilpres, tapi terlalu dini dan belum waktunya, sehingga yang muncul adalah pertarungan kosong atau 'pepesan kosong'.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: