Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bendungan Tapin Hadir untuk Tingkatkan Potensi Pertanian dan Pariwisata di Kalimantan Selatan

        Bendungan Tapin Hadir untuk Tingkatkan Potensi Pertanian dan Pariwisata di Kalimantan Selatan Kredit Foto: Kementerian PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah memaksimalkan pemanfaatan Bendungan Tapin oleh masyarakat melalui pengembangan jaringan irigasi dan rencana pengembangan kawasan pariwisata. Bendungan Tapin yang berlokasi di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan bendungan multifungsi yang diresmikan Presiden pada awal 2021 dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan pangan di Indonesia. 

        Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Banjarmasin, Fikri Abdurrachman, mengatakan Bendungan Tapin memiliki potensi penyediaan air baku sebesar 500 liter/detik dan penyediaan irigasi seluas 5.472 hektare yang disalurkan melalui Daerah Irigasi (DI) Tapin.

        Baca Juga: 4 Tahun Pascagempa Sulteng, PUPR dan Pemda Telah Selesaikan Pembangunan Huntap

        "Pengembangan DI Tapin merupakan wujud nyata pemanfaatan Bendungan Tapin agar air bisa dengan mudah diatur sedemikian rupa agar selalu ada dan tidak kering. Progres fisik pengembangan DI Tapin saat ini telah mencapai 75,22% dan ditargetkan rampung akhir tahun 2022," kata Fikri dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

        Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sumber Harapan Desa Bungur Baru Kabupaten Tapin, Nafiah, mengungkapkan sebelum adanya Bendungan Tapin, para petani di Kabupaten Tapin hanya bisa menanam 1 kali dalam setahun. Setelah adanya Bendungan Tapin, masa tanam bertambah menjadi 2 kali hingga 3 kali dalam setahun.

        Baca Juga: Penilaian Jalan Tol Pekan Baru–Dumai, KemenPUPR Tekankan Aspek Ini untuk Kenyamanan Pengendara!

        "Sebelumnya produksi pertanian kami kurang lebih 3-4 ton per hektare. Setelah ada irigasi dari Bendungan Tapin, hasil tani di daerah kita sendiri bisa sampai 7-8 ton per hektare. Itu untuk 1 kali tanam saja, jadi kalau setahun kita bisa 2-3 kali tanam maka hasil tani kita sangat melimpah," ujar Nafiah.

        Untuk selanjutnya, Nafiah berharap pemerintah juga bisa membangun jaringan irigasi tersier di DI Tapin. Menurutnya, adanya jaringan tersier akan lebih mempemudah pembagian air dari Bendungan Tapin sehingga dapat dirasakan oleh lebih banyak lagi petani, khususnya di Kabupaten Tapin.

        Fikri menjelaskan Pemerintah saat ini tengah melakukan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi yang rencananya dapat memberikan opsi kepada Kementerian PUPR untuk dapat membangun jaringan irigasi tersier. Sementara ini, Kementerian PUPR hanya berwenang membangun jaringan irigasi primer dan sekunder.

        "Apabila revisi PP tersebut diundangkan tahun 2023, kemungkinan anggaran pembangunan irigasi tersier baru ada pada tahun 2024. Kami saat ini sudah mulai mendesain jaringan irigasi tersier DI Tapin, sehingga kami bisa mulai membangunnya segera setelah dana fisiknya keluar," jelasnya.

        Baca Juga: Tinjau Bendungan Sadawarna, Menteri Basuki: Semoga Segera Memberi Manfaat Bagi Subang dan Indramayu

        Selain mendukung sektor pertanian, Bendungan Tapin juga memiliki potensi pariwisata. Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BWS Kalimantan III Selo Bhuwono Kahar mengatakan untuk selanjutnya direncanakan akan ada pengembangan kawasan di Bendungan Tapin untuk pariwisata.

        "Nantinya pengembangan kawasan Bendungan Tapin akan difokuskan untuk bisa menjadi kawasan pariwisata atau tempat berkumpul baru bagi masyarakat setempat. Landscape di sekitar bendungan akan ditata dan mungkin bisa ditambahkan taman budaya yang sesuai dengan adat setempat," kata Selo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: