Ahok Menang Soal Kinerja, Tapi Anies Baswedan Terbukti Juara Dalam Membahagiakan Warga DKI Jakarta
Peneliti senior Polstat Apna Permana mengatakan Anies Baswedan berhasil membawa warganya lebih bahagia dibandingkan era sebelumnya.
Dirinya menyebut sebanyak 68,1 persen responden merasa bahagia dengan kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta selama lima tahun. Sementara sisanya, sebanyak 26,7 persen merasa kurang bahagia dan 5,2 persen tidak tahu.
Baca Juga: Anies Baswedan Tak Bisa Maju Sendiri, Nasdem Harus Pastikan Demokrat dan PKS Satu Suara
Apna Permana bahkan menyebut banyak responden yang merasa Jakarta lebih baik dibandingkan lima tahun lalu atau sejak Anies Baswedan menjabat gubernur.
Sebanyak 56,2 persen responden menilai kondisi Jakarta lebih baik sejak Anies Baswedan menjabat gubernur.
Sisanya 19,0 persen sama saja, sedangkan 18,1 persen lebih buruk dan 0,4 persen menjawab tidak tahu.
"Sebanyak 56,2 persen responden mengaku kondisi Jakarta lebih baik semenjak Anies memimpin Jakarta dibandingkan kondisi pada periode sebelumnya," kata Apna dalam keterangan pers, Rabu (12/10).
Namun, nilai positif untuk Anies Baswedan dalam menciptakan kebahagiaan warga dan kondisi lima tahunan tadi, tidak sejalan soal mengatasi banjir dan kemacetan.
Baca Juga: Selain Cari Cawapres, Ini PR yang Harus Diselesaikan Anies Baswedan Jelang Pilpres 2024
Mayoritas responden dalam survei Polstat tidak puas dengan kinerja Anies Baswedan mengatasi kemacetan dan banjir.
Sebanyak 74,3 persen responden merasa kurang puas melihat kinerja Anies mengatasi kemacetan. Sisanya, 23,3 persen merasa puas dan 2,4 persen tidak tahu.
"Dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, mayoritas warga DKI atau 74,3 persen responden mengaku tidak atau kurang puas," beber Apna.
Mayoritas responden survei Polstat atau 48,6 persen merasa kinerja Anies masih minor mengatasi banjir.
Sisanya, 46,7 persen responden merasa puas dengan kinerja Anies dan 4,9 persen menjawab tidak tahu. Sementara sebanyak 48,5 persen responden menyatakan tidak/kurang puas.
Polstat menggelar survei pada tanggal 1 sampai 10 Oktober 2022 di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari lima kotamadya dan satu kabupaten.
Populasi survei adalah seluruh penduduk Jakarta yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP DKI.
Jumlah sampel sebesar 830 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling).
Batas kesalahan atau argin of error sekitar 3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar