Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Remaja Tahu Ilmunya, Orang Tua Ingin Belajar Memahaminya

        Remaja Tahu Ilmunya, Orang Tua Ingin Belajar Memahaminya Kredit Foto: Unsplash/ Mimi Thian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penyebaran berita hoax masih masif di tengah perkembangan teknologi informasi. Orang tua kerap menjadi sasaran empuk karena mudah percaya. Sehingga generasi muda harus sabar memberi tahu kebenaran dari informasi bohong tersebut.

        Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri menyebutkan, memberi tahu orang tua mengenai berita hoax tidaklah mudah. Sebab, mereka tetap ingin dianggap sebagai orang yang dituakan.

        Baca Juga: Telkom dan Pemprov Sumbar Sepakat Percepat Transformasi Digital di Sumatera Barat

        “Perkaranya, meskipun pengalaman orangtua kita banyak, tapi ilmu kita lebih up to date. Bagaimana sinkronisasinya? Itu ada di bahasa. Cara komunikasi kita,” kata Ismita saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (11/10/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Komunikasi terbuka bersama orang tua itu bagus, tapi harus menggunakan bahasa sopan dan santun. Orang-orang yang lebih tua, lanjut Ismita, sebenarnya tahu generasi muda lebih paham cara menyeleksi berita hoax. Apalagi sekarang ini ada aplikasi mengecek fakta, seperti Buster Tools yang dikeluarkan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).

        “Orang-orang yang lebih tua itu tahu kalau kita lebih paham ilmunya, tapi mereka tetap mau dihargai. Cara menghargainya adalah jangan langsung bilang salah, tapi sertakan buktinya,” ujar Ismita.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri. Kemudian Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, ST, MT, serta mengundang Dosen Institut Teknologi dan Sains, Zainul Hasan.S.E,.M.E.

        Baca Juga: Balas NasDem, Loyalis Megawati Nyatakan Anies Baswedan Emang Antitesis Jokowi, Lihat Kinerjanya...

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: