Ngaku Takut ke Malang untuk Diperiksa Polisi, Ade Armando Kini Bawa-bawa Habib Rizieq dan FPI Terkait Pelaporannya Soal 'Aremania Preman'
Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando harus berurusan kembali dengan pihak kepolisian setelah dirinya dilaporkan pihak aremania (Pendukung Arema Malang) terkait ucapannya yang menyebut bahwa mereka sok seperti preman.
Pernyataan tersebut Ade ucapkan di Cokro TV ketika mengomentari soal tragaedi kanjuruhan berdarah yang meewaskan hampir 200 orang.
Ade yang mengaku tak berani datang ke Malang untuk diperiksa Polisi meminta pemeriksaan menggunakan alternatif lain. Kini dia menuding laporan itu tidak lagi murni suara aremania.
“Saya mulai melihat ada yang tidak beres… Ini semua membuat saya bertanya-tanya apakah ini apakah ini sebuah gerakan supporter murni atau ada yang lain,” ujar Ade dikutip dari Channel yang sama saat dia menyebut Aremania sok jagoan dan preman, Cokro TV, Jumat (14/10/22).
Ade mulai mengungkit-ungkit kuasa hukum atau pengacara pihak yang melaporkan dirinya, Azam Khan, yang mana menurutnya Azam adalah pengkritik Jokowi dan pembela Habib Rizie, FPI dan HTI.
Atas ungkit mengungkitnya itu, Ade menuding Azam bukan lawyer profesional.
“Jadi azam ini pengecam Jokowi, pendukung Riieq, FPI, dan HTI. Karena itu saya curiga Azam bukan semata-mata lawyer profesional, tapi membawa titipan agar saya ditangkap.
“Saya ulang saya mungkin salah mungkin sajaa Danny (penlapor) membayar azam secara profesional, namun mengingat skala protes yang besar saya curiga” jelasnya.
Sebelumnya, sosok yang pernah bonyok babak belur dihajar massa itu mengungkapkan siap diperiksa polisi namun tidak dilakukan di Malang.
"Kalau saya akan diperiksa, saya memilih jarak jauh aja. Mungkin pakai Zoom kali ya. Kalau saya harus ke Malang, saya nggak berani sekarang. (Alasan) keamanan. Saya nggak tahulah seberapa berisikonya. Daripada terjadi apa-apa, saya memilih pemeriksaan jarak jauh saja," kata Ade dikutip dari detikcom, Jumat (14/10/22).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: