Politisi Golkar Heran Hasto PDIP Doyan Nyindir Nasdem dan Anies: Kalau Dibandingkan dengan Jokowi Langsung Cengeng
Politisi Partai Golkar sekaligus Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, merasa heran dengan tindakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang kerap menyindir partai politik lain serta kebanyakan mengkritik sosok lawan politiknya.
Seperti yang diketahui, Hasto sebelumnya menyindir Partai Nasdem yang sukses mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Bukan cuma kepada NasDem, Hasto juga mengkritik kebijakan-kebijakan Anies. Misalnya ketika Hasto membandingkan pembangunan di DKI Jakarta dan Kota Surabaya. Ia menyinggung soal kepala daerah yang belum berprestasi dengan mencontohkan DKI Jakarta.
Menanggapi hal ini, Andi Sinulingga kemudian menyindir balik tindakan Hasto dengan komentar pedasnya. Ia menilai Hasto akan langsung menjadi cengeng apabila kinerja Jokowi yang dibanding-bandingkan publik.
"Entar kalau dibanding-bandingkan dengan Jokowi langsung cengeng dia," kata Andi Sinulingga lewat sebuah cuitan untuk merespons berita media online bertajuk "Hasto Bandingkan Jakarta dan Surabaya soal Anggaran dan Perawatan Jalan".
"Tuding sana-sini, ngomong etika, seperti dia yang paling beretika," sambung Andi, seperti dikutip pada Minggu (16/10/2022).
Hasto Kristiyanto Juga Kerap Kritik NasDem
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tak ragu-ragu menyindir NasDem pasca partai yang diketuai Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres mereka.
Bahkan Hasto sempat menyentil "biru dirobek dari kabinet", merujuk pada Partai NasDem yang identik dengan warna biru. Hasto juga tampak memberikan respons positif ketika berembus isu reshuffle kabinet menteri Jokowi yang disinyalir untuk mengeluarkan NasDem.
Baca Juga: Hasto Kebakaran Jenggot, Nasdem Usung Anies: Tenang Aja Mereka Gak akan Tinggalkan Jokowi
Sikap Hasto ini pun ditanggapi dengan tidak kalah tegas oleh Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate. Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengingatkan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Yang itu kewenangan konstitusional Presiden. Jangan campur urusannya Presiden. Serahkan saja kepada Presiden," tutur Johnny.
Johnny juga memastikan partainya tetap loyal dan mendukung pemerintahan Jokowi sampai akhir, yakni pada tahun 2024 mendatang. Pendeklarasian Anies, menurut Johnny, tidak akan menghalangi dukungan NasDem kepada pemerintahan Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas