Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perang Pernyataan Kuasa Hukum Jelang Persidangan, Ferdy Sambo VS Bharada E dan Keluarga Brigadir J

        Perang Pernyataan Kuasa Hukum Jelang Persidangan, Ferdy Sambo VS Bharada E dan Keluarga Brigadir J Kredit Foto: Antara/Ndrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai kuasa hukum sudah menjadi tugasnya untuk membela klien yang membayarnya. Hal ini pun dilakukan oleh Febri Diansyah, mulai muncul pembelaan-pembelaan baru yang tak pernah didengar sebelumnya tentang Ferdy Sambo

        Febri Diansyah menyebutkan bahwa sebenarnya sebelum ada eksekusi Ferdy Sambo awalnya berniat untuk melakukan badminton.


        Baca Juga: Tonton Live Sidang Pembacaan Dakwaan Ferdy Sambo Cs di YouTube Hari Ini: Catat Link dan Jamnya Berikut!

        "Saat itu memang ada jadwal rutin untuk badminton, pada saat itu Bu Putri bilang [ke Ferdy Sambo] ya sudah pergi dulu badminton saya isolasi," ujar Febri Diansyah dalam dialog di Metro TV.

        Menurut Febri, mulanya Ferdy Sambo tidak berniat menuju ke Duren Tiga. Namun saat melewati rumah dinasnya itu mobilnya mundur dan turun dari mobil menuju ke rumah dengan terburu-buru hingga menjatuhkan pistol.

        "Rencana saat itu bukan ke Duren Tiga, tapi berhenti mundur, dan masuk ke Duren Tiga, melakukan verifikasi ada rekonstruksi dan lain-lain," tambahnya.

        Baca Juga: Dari Kasus Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, Hingga Teddy Minahasa, Mahfud MD Nilai Kapolri Sekarang Berani Tindak Anak Buah yang Bandel

        Alibi dari Febri sontak langsung disanggah oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas. Ia mempertanyakan jika hanya berniat olahraga, mengapa harus membawa pistol.

        "Rekan Febri tadi mengatakan bahwa mau main badminton, saya pikir hanya orang pandir saja yang lagi ada masalah malah mau main badminton," kata Martin Lukas.

        "Jadi stop lah kita, menurut saya fase kegelapan masih berlanjut, lalu yang berikut tadi mengatakan ketika [Ferdy Sambo] turun tergesa-gesa jatuh pistolnya, yang saya tahu orang mau badminton bawa raket sama kok, bukan bawa pistol terjatuh pula." tambahnya.

        Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy yang hadir dalam acara tersebut juga satu suara dengan Martin.

        Baca Juga: Sederet Kasus yang Membelenggu Polri Sampai Bikin Tepok Jidat, Ternyata Gak Cuma Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa!

        Menurut Ronny Talapessy, Bharada E sudah dipanggil oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J dengan memberinya kotak berisi peluru di rumah Saguling sebelum menuju ke Duren Tiga.

        “Dari Saguling memang tujuan yang dia tahu ke rumah Duren Tiga bukan untuk main badminton,” kata Ronny,

        Lebih lanjut dengan fakta tersebut terlihat bahwa ada unsur perencanaan mengeksekusi Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: