Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hindari Kesalahpahaman dengan Saling Menghormati

        Hindari Kesalahpahaman dengan Saling Menghormati Kredit Foto: Unsplash/NordWood Themes
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perbedaan pendapat lumrah terjadi di ruang digital. Pesan setiap individu terkadang salah dipersepsikan orang lain. Kesalahpahaman ini tentunya bisa dihindari dengan saling menghormati.

        Kabi Humas RTIK Kabupaten Blitar, Dian Triwiyono, mengatakan bahwa banyak kepala di ruang digital menyebabkan banyak juga pendapat. Karenanya, terkadang pendapat orang lain tidak sesuai dengan landasan pemikiran kita.

        Baca Juga: Kekuatan Budaya Indonesia Bersaing di Ranah Media Digital

        "Bicara etika di ruang digital, kita sudah tahu kita berasal dari berbagai daerah yang berbeda kultur dan lainnya. Kuncinya satu, apabila ditarik hubungannya dengan budaya, kita harus toleransi atau saling menghargai," kata Dian saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat (14/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Selain menghormati perbedaan, lanjut dia, setiap individu lebih baik diam. Tidak perlu terus mengejar, menunjukkan kalau benar, sedangkan pendapat orang lain salah sehingga debat kusir yang tak terselesaikan dapat terhindarkan.

        Relawan MAFINDO Wilayah Malang, Eko Widianto, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan bangsa beragam. Orang tua harus menanamkan pemahaman ini kepada anak-anak sehingga mereka menyadari keberagaman ketika berada di ruang digital.

        "Bahasa hari ini woles saja. Jangan membangun ekspektasi terlalu tinggi. Jadi anak-anak diajak kalau di dunia maya tidak perlu terlalu serius. Kalau berinteraksi dengan pihak lain, kita punya norma dan sebagainya yang itu sama. Jadi apa yang dilakukan di dunia nyata, diusahakan tampil di dunia maya," kata Eko.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Standar Etika Baru di Ruang Digital dengan Peningkatan Pengguna Internet Dunia

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan MAFINDO Wilayah Malang, Eko Widianto; Kabid Humas RTIK Kabupaten Blitar, Dian Triwiyono; serta mengundang Dosen Institut Teknologi dan Sains, Zainul Hasan.S.E,.M.E.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: