Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dulu SBY Pilih Tiang Listrik Jadi Cawapres Tetap Akan Menang, Ini Nggak Berlaku untuk Anies Baswedan, Refly Harun Singgung Kekuasaan: Berat!

        Dulu SBY Pilih Tiang Listrik Jadi Cawapres Tetap Akan Menang, Ini Nggak Berlaku untuk Anies Baswedan, Refly Harun Singgung Kekuasaan: Berat! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dengan siapnya Anies Baswedan dan dukungan yang dia terima untuk menjadi presiden, kini mengenai calon wakil presiden (Cawapres) mulai jadi pembahasan.

        Anies pun dalam beberapa wawancaranya dengan media telah menyebut pertimbangan untuk memilih Cawapres yakni sosok yang bisa Membantu pemenangan, memperkuat kesolidan koalisi, dan membantu menjalankan pemerintahan yang efektif.

        Mengenai pembahasan cawapres Anies ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut berkomentar. Ia membahas mengenai poin ketiga yang Anies utarakan soal cawapres yakni membantu pemerintahan yang efektif dengan menyinggung bagaimana sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di 2009 lalu memilih sosok Cawapres yang notabene tak masuk atau jarang muncul di radar elektabilitas yang diperhitungkan.

        “SBY ayahnya AHY tidak mau dia ngomong elektabilitas, dia menunjuk Profesor Boediono menjadi wakil presidennya karena yang dia butuhkan adalah orang yang bisa dia percaya sekaligus membantunya dalam bidang perekonomian,” ujar Refly dalam kanal Youtube Refly Harun Channel, dikutip Minggu (23/10/22).

        Baca Juga: Firli Bahuri Mohon Siap-siap Kalau Mau Senggol Anies Baswedan Meski Minim Bukti, Analisis Rocky Gerung Tajam: Anies 'Dijamin' Dua Tokoh!

        Menurut Refly, SBY saat itu sangat percaya diri dengan apa yang dia kerjakan di periode pertama sehingga tidak terlalu memikirkan sosok cawapres yang menemani ia di periode kedua.

        Bahkan Refly menyinggung ungkapan yang menyebut jika SBY memilih tiang listrik jadi cawapres pun bakal tetap menang dan menjabat di periode kedua.

        “Jadi dia nggak berpikir bahwa Boediono sama sekali tidak punya elektbailitas misalnya, itu bisa terjadi kalau seandainya calon begitu kuat, pada waktu itu yang nama SBY dengan tiang listrik pun dianggap menang,” jelas Refly.

        Apa yang dilakukan SBY dengan memilih sosok Cawapres yang rendah elektabilitasnya ini tidak bisa sembarangan dilakukan oleh orang lain termasuk Anies Baswedan.

        Baca Juga: Geger! Berani Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Calon Presiden, Rocky Gerung Blak-blakan Sebut NasDem Layak 'Ditendang' Jokowi dari Kabinet

        Refly menganggap Anies tidak bisa terlalu nyaman memilih Cawapres sesuka hati karena lawan yang ada cenderung kuat bahkan diduga mendapat dukungan dan bantuan dari penguasa.

        Anies nggak mungkin dia over confidence sekarang ini karena lawannya berat, Ganjar dan Prabowo mungkin, dan kemungkinan kekuasaan itu berpihak pada salah satu atau dua calon dan berusaha bagaimana menggerus Anies Baswedan dan itu sudah terlihat dari fenomena KPK, pergantian Gubernur DKI oleh orang istana, dsb,” jelas Refly.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: