Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sambil Teriak-Teriak, Habib Bahar Smith: Saya Cucu Ali, Singa Perang Badar, Tubuh Saya Rela Dicincang...

        Sambil Teriak-Teriak, Habib Bahar Smith: Saya Cucu Ali, Singa Perang Badar, Tubuh Saya Rela Dicincang... Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Habib Bahar Smith kembali berkegiatan mengisi ceramah seperti biasa usai menghirup udara bebas karena telah keluar dari penjara pada Kamis 1 September 2022.

        Beberapa hari lalu, Habib Bahar terlihat mengisi pengajian di Palembang, Sumatera Selatan. Ia mengenakan baju dan sarung putih.

        Nampak sangat berapi-api, Habib Bahar Smith menyentil para habaib yang pernah menuduhnya sebagai bukan masuk marga Ba'alawi.

        "Ana Bahar, saya cucu Ali bin Abu Thalib, Singa Perang Hunain dan Singa Perang Badar," Habib Bahar dikutip dari Asta chanel.

        Menurutnya, usai dipenjara, dia mengaku tidak akan kapok untuk tetap menyuarakan kebenaran dan membongkar kedzaliman.

        "Kalian pikir Habib Bahar Smith bakal capek? kapok? Sudah keluar penjara tidak bakal menyuarakan kebenaran lagi. Jasad saya bisa mereka penjarakan, mata saya bisa dipenjara tak bisa melihat dunia luar, tangan saya bisa diborgol, perut saya diborgol kaki saya bisa diborgol. Para habaib, pernah kau diborgol tangan perutmu sekaligus lalu menyambung ke kaki," katanya sambil teriak semangat.

        Ia mengaku tak akan kapok sekalipun nyawanya menjadi taruhan.

        "Tidak kata kapok, Bahar Smith bakal kapok? Tidak saudara-saudara, sekalipun badan Bahar Smith dipotong-potong dan harus dicincang, agar Habib Bahar Smith diam untuk menyampaikan kebenaran, agar Bahar smith tunduk pada kezaliman dan kemungkaran.

        "Bagi bangsa dan agama, bagi NKRI, demi Islam untuk menyuarakan kebenaran, nyawa saya dan darah saya murah harganya untuk tumpah saudara-saudara!," jelasnya.

        Ia pun berpesan agar jangan sampai karena alasan dalil agama yang menyebut bahwa Nabi Muhammad puny sifat rahmatin lil alamani, rahmat bagi seluruh alam dan cinta kasih bagi semesta.

        "Jangan kalian jadikan rahmatan lil alamin sebagai kau punya senjata untuk mematahkan dan

        menyiramkan api perjuangan yang selama ini kami nyalakan. Tapi Nabi Muhammad juga punya sifat kelembutan sekaligus ketegasan," terangnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: