Elektabilitas Anies Jeblok, Lembaga Survei Sebut Salah Satu Penyebabnya Karena Jadi Antitesis Presiden Jokowi
Menurut hasil penelitian lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) sejak Agustus 2021-Oktober 2022, elektabilitas Anies Baswedan mengalami penurunan.
Menurutnya, Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara salah satu penyebabnya karena Anies dinilai tidak komitmen dengan janjinya untuk tidak menjadi rival Prabowo.
Baca Juga: Anies Baswedan Paling Banyak Diperbincangkan, Berhasil Jadi Tokoh Paling Populer di Sosmed
Sedangkan NasDem justru mengusung Anies, yang dinilai antitesis Joko Widodo (Jokowi), jelang dua tahun pemerintahan berakhir.
Igor menambahkan, Prabowo yang kerap berhadapan dengan tokoh yang diusungnya juga menjadi nilai plus bagi publik. Pangkalnya, hal ini membuat masyarakat cenderung simpati kepadanya.
"Masyarakat kita mudah dan cenderung simpati kepada korban. Contohnya, (kasus pembunuhan) Brigadir J, makanya sidang Ferdy Sambo ditunggu-tunggu. Begitu juga publik simpati terhadap Lesti akibat KDRT (oleh) Rizky Billar," ujarnya.
"Pak Prabowo sekarang jadi korban politik lagi. Anies pernah berjanji takkan mau menjadi kompetitor Prabowo. Sekarang (Anies) berkata, itu (komitmen untuk Pemilu) Tahun 2019. Publik justru tambah simpati kepada Prabowo. Itu menjelaskan kenapa elektabilitas Pak Prabowo naik pasca deklarasi Anies oleh Nasdem," tandas Igor.
Survei SPIN tersebut dilaksanakan pada 7-16 Oktober 2022 dengan melibatkan 1.230 warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih dari 34 provinsi sebagai responden. Penentuan responden menggunakan teknik sampel multistage random sampling.
Responden dilakukan dengan cara wawancara secara langsung menggunakan bantuan kuesioner. Adapun margin of error survei sekitar 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty