Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Simak Kisah Galuh, Perempuan Difabel Berbakat yang Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan

        Simak Kisah Galuh, Perempuan Difabel Berbakat yang Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan Kredit Foto: Telkom
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Galuh Puteri Pangesti, seorang talent creative di Wilayah Telkom Indonesia Regional Jawa Tengah, mengungkapkan rasa syukurnya bekerja di Telkom. Sejak masih belia, Galuh aktif mencetak banyak prestasi di berbagai bidang. Namun, tak lama setelah ia menyelesaikan pendidikan SMP-nya, Galuh mengalami kecelakaan yang berakibat fatal pada salah satu kakinya. Kehidupan Galuh terasa berubah sejak saat itu. Kendati demikian, Galuh merasa diberi kesempatan untuk menunjukkan potensinya selama bekerja di Telkom.

        “Bersyukur banget selalu dipertemukan dengan orang-orang baik yang selalu kasih aku ruang dan kesempatan buat nyoba banyak hal-hal baru dan selalu percaya kalau aku bisa ngelakuin semuanya, even dengan keterbatasan yang aku punya,” ujar Galuh.

        Ketika kecil, Galuh senang mengikuti berbagai lomba, baik di bidang olahraga, seni, maupun akademis. “Pas SD, masih random semuanya aku ikut. Dulu banyak banget koleksi piagam, soalnya yang bisa disimpan ya piagam. Untuk medali dan piala disimpan oleh pihak sekolah.”

        Baca Juga: Dapat Hadiah Rp55 Juta, Simak Kisah Inspiratif Tohir Jadi Sobat IndiHome!

        Kemudian di masa SMP, Galuh memfokuskan aktivitasnya kepada bidang olahraga, khususnya pencak silat dan voli. Aktivitas ini membuat bakat olahraga Galuh terbentuk dan terasah.

        Akan tetapi, kecelakaan berat yang dialaminya membuat Galuh tak bisa melanjutkan aktivitas di kedua cabang olahraga tersebut. Pantang menyerah, Galuh mencari olahraga lain yang ramah untuk penyandang disabilitas.

        “Aku cari-cari, olahraga apa ya kira-kira yang cukup ramah buat aku yang masih newbie jadi penyandang disabilitas, dan ketemulah renang. Dari situ, aku belajar dari nol banget karena jujur dari kecil enggak pernah bisa renang,” kata Galuh.

        Galuh kemudian bergabung dengan salah satu klub renang di daerah Solo ketika kemampuannya makin terasah. Perlahan tapi pasti, ritme kehidupan lama Galuh ia dapatkan kembali.

        Kejuaraan demi kejuaraan ia ikuti, hingga akhirnya dia berhasil mengantongi banyak prestasi. Puncaknya, Galuh mendapatkan medali perunggu pada kejuaraan renang yang diselenggarakan oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia 2017 serta dua medali perak di Pekan Paralympic Provinsi Jateng 2019.

        Tak berhenti sampai situ, Galuh terus bersemangat memperjuangkan hidupnya. Ketika tiba di fase dia harus memasuki dunia profesional, dia menyadari bahwa tak akan mudah bagi dirinya untuk memperoleh pekerjaan formal, seperti pekerja kantoran. Meski begitu, ia tetap menghadapi tantangan tersebut dengan menyebarkan CV-nya ke berbagai perusahaan, termasuk Telkom.

        Tak disangka, lamaran Galuh ke Telkom Jawa Tengah sebagai calon agen 147 diproses hingga ke tahap wawancara. Saat wawancara, Galuh mengungkapkan kemampuannya di bidang kreatif, seperti adobe family, desain, hingga editing video. Kemampuan Galuh ini diakui oleh Telkom dan ia diberikan kesempatan untuk bekerja di Telkom sebagai tim desain.

        Atas kemampuannya, Galuh diberikan mandat penuh untuk memimpin Divisi Kreatif Telkom Regional Jawa Tengah sejak 2018 lalu.

        “Aku kadang masih suka tanya sama diri sendiri, beneran enggak, sih, aku dipercaya oleh IndiHome untuk kerja di sini? Kok mereka percaya, ya, sama aku buat ngasih kerjaan ini? Karena jujur, kepercayaan yang mereka kasih buat aku itu salah satu hal yang bikin aku ingin kasih kualitas pekerjaan yang bagus terus,” ungkap Galuh.

        Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah mengalami diskriminasi selama bekerja di Telkom Regional Jawa Tengah sejak Desember 2017 silam. Sebaliknya, dia selalu menerima apresiasi dari para koleganya setiap dia melakukan tugas dengan baik. Di saat yang sama, dia juga tetap menerima teguran dan sanksi secara proporsional jika melakukan kesalahan.

        Selain itu, di tengah kehidupan profesionalnya, Galuh mengaku tetap meluangkan waktu untuk menjalankan aktivitas favoritnya. Selain renang, dirinya juga menyukai tinju. Menurut Galuh, tinju dapat mengeluarkan energi negatif yang bersarang di tubuhnya.

        Perempuan 24 tahun itu juga gemar membaca buku seperti cerita wayang, yang mungkin bagi sebagian orang adalah sebuah kegiatan yang kuno.

        Galuh mengungkapkan dirinya bercita-cita mempunyai art gallery yang bisa digunakan semua orang dengan gratis. “Ini salah satu cita-cita saya, agar siapa pun bisa menikmati dan memandang hasil karya seniman-seniman keren di dalamnya,” tutur dia.

        Kisah inspiratif Galuh menjadi bukti komitmen Telkom dalam mewujudkan kesetaraan gender dan disabilitas. Telkom memberikan peluang untuk berkembang secara adil bagi siapa pun, sejalan dengan nilai luhur yang dipegang Telkom.

        Begitu juga dengan nilai empowering society di lingkungan kerja yang sudah diterapkan IndiHome sebagai bagian dari TelkomGroup. Nilai ini menjunjung tinggi lingkungan kerja yang saling care, collaborate, dan contribute. Melalui nilai-nilai ini, Telkom yakin dapat memupuk rasa empati para talent internal, terutama kepada konsumen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: