Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi membantah pandangan bahwa Anies Baswedan merupakan simbol perlawanan terhadap oligarki. Menurut Hasan, Anies juga didukung oleh seorang oligarki sehingga dia bukan simbol perlawanan terhadap oligarki.
"Ada yang lucu menggelitik, relawan Mas Anies mem-posting sebuah poster yang berbicara bahwa Anies Baswedan sebagai simbol perlawanan oligarki," ungkap Hasan dalam video di kanal YouTube miliknya yang tayang akhir September lalu.
Baca Juga: Dokter Tifa yang Ngaku Teman Anies Sedang Didekati Parpol, Ssstt... Siapa Tuh?
"Dari poster ini kemudian saya balas karena di belakang Anies juga ada seorang oligarki," imbuhnya. Hasan menyatakan bahwa orang di belakang Anies ada seorang oligarki yang juga memiliki sebuah pulau.
"Ada pemilik pulau juga, Pak Surya Paloh itu pemilik pulau juga di Pulau Seribu, [dia] pemilik partai yang memiliki kekayaan yang enggak kira-kira jadi bukan seorang dermawan tapi seorang oligarki," kata Hasan.
"Pak Jusuf Kalla juga seorang oligarki, makanya saya bilang di belakang Mas Anies juga banyak oligarki ada juga pemilik pulau," tambahnya.
Diketahui bahwa Surya Paloh merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.
Lebih lanjut Hasan menyebutkan meski dalam kampanye populis oligarki dijelek-jelekkan, di belakang sering kali jadi modal politik.
"Jadi kalau ada kampanye populis oligarki dibusukin, tapi di belakang saya menjamin pasti menadahkan tangan terhadap para oligarki karena apa biaya kamapanye di Indoensia besar sekali," ujar Hasan.
Baca Juga: Pilpres 2024, Anies Akan Menang Satu Putaran
"Mau kumpulin recehan dari siapa mau berapa banyak orang, untuk biaya politik siapa pun capresnya di Indonesia pasti melibatkan sumbangan dari para oligarki," imbuhnya.
Oligarki di Indonesia menurut Hasan mengacu pada orang kaya yang 'cawe-cawe' terhadap kekuasaan baik secara langsung atau tak langsung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum