Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bantah Omongan Pendukung Soal Simbol Perlawanan Oligarki, Hasan Hasbi Ungkap Sosok Bekingan Anies: Ada Pemilik Pulau

        Bantah Omongan Pendukung Soal Simbol Perlawanan Oligarki, Hasan Hasbi Ungkap Sosok Bekingan Anies: Ada Pemilik Pulau Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi membeberkan bahwa Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama ini juga dibeking oleh oligarki. Hal ini sekaligus membantah klaim pendukungnya yang menyebut Anies simbol perlawanan terhadap oligarki.

        "Ada yang lucu menggelitik, relawan Mas Anies memposting sebuah poster yang berbicara bahwa Anies Baswedan sebagai simbol perlawanan oligarki," ungkap Hasan dalam video di kanal YouTube miliknya yang tayang akhir September lalu.

        Baca Juga: Keberanian NasDem Deklarasikan Anies Baswedan Harus Disambut Sikap Rela 'Berkorban' PKS dan Demokrat: Nggak Gampang Lawan Oligarki…

        "Dari poster ini kemudian saya balas karena di belakang Anies juga ada seorang oligark," imbuhnya.

        Hasan menyatakan bahwa orang di belakang Anies ada seorang oligark yang juga mimiliki sebuah pulau.

        Baca Juga: Anies Baswedan Juga Didukung Oligarki, Hasan Nasbi: Ada Juga Pemilik Pulau

        "Ada pemilik pulau juga, Pak Surya Paloh itu pemilik pulau juga di Pulau Seribu, [dia] pemilik partai yang memiliki kekayaan yang enggak kira-kira jadi bukan seorang dermawan tapi seorang oligark," kata Hasan.

        "Pak Jusuf Kalla juga seorang oligark makannya saya bilang di belakang Mas Anies juga banyak oligarki ada juga pemilik pulau," tambahnya.

        Diketahui bahwa Surya Paloh merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

        Lebih lanjut Hasan menyebutkan meski dalam kampanye populis oligarki dijelek-jelekkan, tapi di belakang sering kali jadi modal politik.

        Baca Juga: Gagal Bermanuver di Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Kini Oligarki Coba Tekan Mega Lewat Penentuan Capres

        "Jadi kalau ada kampanye populis oligarki dibusukin, tapi di belakang saya menjamin pasti menadahkan tangan terhadap para oligark karena apa biaya kamapanye di Indonesia besar sekali," ujar Hasan.

        "Mau kumpulin recehan dari siapa mau berapa banyak orang, untuk biaya politik siapa pun capresnya di Indonesia pasti melibatkan sumbangan dari para oligarki," imbuhnya.

        Baca Juga: Ganjar Disebut Gubernur Miskin Prestasi Tapi Siap Dicapreskan, Manuver Oligarkhi Menekan PDIP?

        Oligarki di Indonesia sendiri menurut Hasan mengacu pada orang kaya yang 'cawe-cawe' terhadap kekuasaan baik secara langsung atau tak langsung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: