Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan Meningkat, Laba Bersih Unilever Indonesia Naik Jadi Rp4,6 Triliun

        Penjualan Meningkat, Laba Bersih Unilever Indonesia Naik Jadi Rp4,6 Triliun Kredit Foto: Lestari Ningsih
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Laba bersih Unilever Indonesia meningkat 5,31% yoy dari Rp4,37 triliun pada kuartal ketiga 2021 menjadi Rp4,61 triliun pada kuartal ketiga 2022.

        Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, mengungkapkan bahwa capaian laba bersih tersebut ditopang oleh performa penjualan yang juga meningkat. Nilai penjualan Unilever Indonesia naik 5,02% yoy dari Rp30,02 triliun per September 2021 menjadi Rp31,53 triliun per September 2022. Ia menjelaskan, market share Unilever Indonesia juga mengalami peningkatan dalam tiga bulan terakhir dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.

        Baca Juga: BCA Syariah Targetkan Portofolio Pembiayaan Konsumer Capai 5%: Murabahah Emas dan KPR Jadi Andalan

        "Bisnis e-Commerce dan Unilever Food Solutions (UFS) bertumbuh lebih dari 50% selama kuartal ini," ungka Ira Noviarti dalam konferensi pers pada Kamis, 27 Oktober 2022.

        Ia menambahkan, Unilever Indonesia masih akan fokus pada lima strategi perusahaan, termasuk memperluas dan memperkaya portofolio ke segmen premium. Unilever juga memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar.

        Guna meningkatkan daya saing brand yang dimiliki, Unilever disebut telah menempatkan level investasi yang tepat. Misalnya, Unilever Indonesia meningkatkan investasi periklanan sebesar 27% lebih tinggi dari tahun 2021. Peningkatan pengeluaran trade di channel utama juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, Unilever Indonesia telah memulai perjalanan transformasi channel-nya sejak semester dua tahun 2021 lalu.

        "Melanjutkan transformasi channel yang kami mulai di semester 2 tahun lalu, mulai kuartal III 2022 kami mengurangi stok di sisi trade, dan langkah ini akan berlanjut di kuartal IV 2022. Saya melihat pentingnya membangun bisnis yang future-fit dan menciptakan sistem yang efisien sehingga kami bisa bergerak lebih gesit dan tangkas untuk merespon pasar," lanjutnya.

        Dengan begitu, jelas Ira, Unilever Indonesia dapat menjangkau konsumen lebih cepat serta mendorong pertumbuhan penjualan sell-out yang kompetitif. Tidak terpengaruh dengan pengurangan stok ini, penjualan Unilever Indonesia pada outlets atau pada konsumen melalui customer telah bertumbuh kuat sebesar 7,1% pada kuartal III. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: