Sering Dikritik karena Ngomongin Politik, Dokter Tifa: Gak Mungkin 278 Juta Orang Indonesia, Politikus Semua!
Dokter Tifa yang sempat viral karena menuding ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) palsu ini mengakui dirinya sering dikritik jika berkomentar mengenai perpolitikan di Indonesia.
Ia mengatakan, dengan banyaknya orang yang menganggap dunia politik hanya bagi politikus atau orang-orang yang bekerja di pemerintahan. Artinya ada yang salah dengan sistem demokrasi di negara ini.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Gesekan Antara Kubu Presiden Jokowi dan Surya Paloh Makin Jelas
“Artinya PR kita sebagai Untuk menjaga kelangsungan negara ini itu masih panjang sekali. Jadi kalau kita carut-marut pontang-panting seperti sekarang ya wajar-wajar aja lah ya, kan seperti anak kecil itu kalau mau pipis juga masih harus dibantu di toilet kan,” jelas dia melalui youtube channel Refly Harun, Kamis (27/10/22).
Menurut dia ini terjadi karena negara Indonesia belum dewasa. Ia mengatakan juga agar negara ini dewasa, rakyatnya harus secara politik tidak hanya melek tapi juga mengerti.
“Seperti, ngapain sih dokter Tifa ngomong-ngomong politik gitu sama dengan mengatakan orang, ngapain sih lu tuh ngomongin politik nggak boleh lu bukan politikus,” jelas dia.
Menurutnya mustahil, 278 juta orang di Indonesia itu adalah politikus semua. Dan ia menekankan bahwa setiap warga negara Indonesia itu adalah makhluk politik.
“Iya, bayi baru lahir itu sudah jadi makhluk politik loh. Jadi membawa paradigma yang sudah ditenggelamkan masyarakat disekitarnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan kalau ada pemerintah melarang orang ya berpolitik artinya pemerintah telah menghalangi hakikat manusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: