Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pak Sandi Waktu Kecil Bandel Sampai Disetrap dan Mulutnya Dicabein

        Pak Sandi Waktu Kecil Bandel Sampai Disetrap dan Mulutnya Dicabein Kredit Foto: Kemenparekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menceritakan masa kecilnya yang sama seperti anak kecil pada umumnya. Sering dimarahi, bandel, pulang main terlalu sore, dan lain sebagainya. Ia bahkan sampai disetrap dan mulutnya dikasih cabai.

        Sandi pindah ke Jakarta Selatan pada usia 5 tahun. Sejak kecil, ia suka olahraga mulai dari karate, berenang, dan sepak bola. Sandi pun mulai serius belajar saat ini duduk di bangku kelas 2-3 di SMPN 12.

        Orang tuanya menuntut Sandi untuk belajar dan dididik dengan keras. Namun, itu semua membuahkan hasil, Sandi jadi memiliki karakter yang disiplin dan selalu kompetitif hingga sekarang. Ia bahkan termasuk kutu buku sampai matanya minus 10.

        Baca Juga: Sandiaga Uno Klaim Pulau Pasir Milik Indonesia, Kemlu Keheranan: Kita Tidak Pernah Memiliki...

        Selain berolahrga, membaca adalah salah satu hobi Sandi. Menurutnya, membaca adalah cara memperluas wawasan karena menerima informasi baru. Tetapi di era sekarang, informasi itu bisa didapatkan melalui YouTube, ebook, audio book hingga podcast. Sandi mengaku bahwa ia lebih sering baca buku non fiksi. Perbandingan buku fiksi dan non fiksi yang ia baca bisa 1:10.

        Bagi Sandiaga Uno, olahraga adalah kebutuhan. Menurutnya, di balik tubuh yang sehat, ada jiwa yang kuat. Olahraga mengajarkan bahwa semua hal butuh persiapan.

        "Jika olahraga sudah menjadi kebutuhan, satu hari tidak olahraga pasti rasanya ada yang hilang," tutur Sandi.

        Sandi mengatakan bahwa berolahraga juga mengajarkan kerja sama tim. Dengan berolahraga yang harus serba cepat, ini mengajarkan kita bahwa apapun dalam kehidupan harus bergerak cepat, menangkap peluang dan mencetak pemenang.

        Sandi belajar banyak ilmu bisnis dari almarhum William Surjadjaja bahwa bisnis adalah tentang reputasi, bukan hanya mencetak uang. Bisnis juga bukan untuk diri sendiri tetapi untuk menjadi aset bangsa, karena dengan demikian kita menciptakan lapangan kerja.

        Apa yang Sandi pelajari di perkuliahan tidak sama dengan apa yang dikerjakan. Di perkuliahan, ia hanya mempelajari skill-skill basic, seperti critical thinking dan negosiasi yang dibutuhkan di pekerjaan.

        Sandi pun menuturkan bahwa ia lebih memilih untuk menceritakan pengalamannya di kala susah daripada dikala sukses, tujuannya adalah untuk memotivasi bahwa ia berada di titik ini melalui perjalanan dan proses yang berat dan panjang.

        Video lengkapnya:

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: