Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kinerjanya Terbukti, Luhut Bawa Golkar Bersaing Sama Kubu Megawati

        Kinerjanya Terbukti, Luhut Bawa Golkar Bersaing Sama Kubu Megawati Kredit Foto: Kemenko Marves
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan PDI Perjuangan bersama Partai Golkar menduduki puncak klasemen menjelang Pilpres 2024.

        Kedua partai tersebut aman dengan persetanse sebesar 20,9 persen dan 14,5 persen untuk sementara waktu.

        Baca Juga: Habis Disanksi Kini Dirotasi, Elite Megawati Kena Batunya Gegara Dukung Puan Maharani?

        Hal ini dinilai tak berbeda jauh dengan perolehan suara dari pemilu sebelumnya pada tahun 2019.

        "Jika dibandingkan dengan persentase perolehan kursi Pileg 2019, hanya PDIP dan Golkar partai yang pernah menang pemilu yang perolehannya mendekati suara Pileg 2019," kata Direktur LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).

        Ade menyebutkan alasan Golkar masih unggul. Menurutnya setidaknya ada tiga alasan Golkar unggul. Pertama, kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19.

        "Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 mencapai angka 76,5 persen. Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar," katanya.

        Baca Juga: Kepanasan Gegara Pengusungan Anies Baswedan, NasDem Keheranan Sama Kubu Megawati: Perilaku Kerdil...

        Alasan kedua Partai Golkar masih unggul, yaitu publik optimistis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada diatas 60 persen.

        "Menteri Koordinator Perekonomian adalah Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar," ujarnya.

        Alasan ketiga, Partai Golkar dan Airlangga Hartarto muncul sebagai game changer/trendsetter melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Lahirnya KIB dinilai mengubah tren politik.

        Baca Juga: Gak Cuma Megawati, Puan Maharani Ikut Diserang Relawan, Ganjar Pranowo Geram: Saya Cari Itu Orangnya

        Sementara itu, ada sejumlah alasan PDIP masih unggul. Pertama, Jokowi masih populer dan tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi masih tinggi dengan 74,2 persen. "Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP," ucapnya.

        Alasan kedua mengapa PDIP unggul, karena dinilai responden menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode.

        Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen. Publik yang menolak presiden tiga periode angkanya mencapai 77,2 persen.

        "Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat," ujarnya.

        Baca Juga: Dewan Kolonel Dijatuhi Sanksi Berat, Puan Maharani: Kami Akan Mengikuti Instruksi Megawati

        Diketahui, Metodolgi sampling yang dilakukan survei ini menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner, dengan margin of error 2,9 persen. Survei dilakukan pada 11-20 September 2022.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: