Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rambah Pasar Global, Pupuk Indonesia Buka Kantor di UEA

        Rambah Pasar Global, Pupuk Indonesia Buka Kantor di UEA Kredit Foto: Pupuk Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pupuk Indonesia (Persero), memperluas peluang kerjasama perdagangan Ammonia, Urea, NPK dan produk lain dengan membuka kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

        Melalui ekspansi tersebut, manajemen Pupuk Indonesia berharap dapat lebih menggenjot bisnis perdagangannya serta memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya. 

        Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menyebutkan bahwa kantor perwakilan di Dubai akan menjalankan beberapa peran, seperti memastikan komunikasi yang lancar dan handal dengan pemasok dan mitra di level global.

        Kemudian, jejaring Pupuk Indonesia di Dubai bisa melakukan upaya pemasaran internasional untuk ekspor, mempermudah akses pembelian bahan baku, khususnya bahan baku NPK, akses kepada perusahaan teknologi dan manufaktur yang pada umumnya mempunyai kantor di UAE.

        “Kami berharap kantor perwakilan di Dubai bisa mendukung bisnis trading Pupuk Indonesia di masa mendatang,”tegas Bakir. Pupuk Indonesia merupakan salah satu produsen ammonia dan urea terbesar di Asia.

        Perusahaan pelat merah ini sudah lebih dari 50 tahun memproduksi dan mengekspor ammonia dan urea dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan kualitas produk yang baik.  

        Baca Juga: Sampai 2023, Pupuk Indonesia Bakal Bangun 1.000 Kios Pupuk

        Pada tahun 2021 saja, volume ekspor urea Pupuk Indonesia mencapai sekitar 2 juta ton, sedangkan ekspor ammonia mencapai 715 ribu ton. Tidak hanya urea, Pupuk Indonesia memiliki beragam jenis produk seperti NPK/NPS, dan/atau ZK yang juga diekspor ke sejumlah negara.

        “Khusus dengan UAE, kami juga banyak melakukan pembelian sulfur, yang banyak diproduksi oleh UAE dan diperlukan untuk pembuatan asam sulfat,”pungkas Bakir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: