Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Siaran TV Analog Dihentikan: Gimana Nasib 5 Saham Emiten TV Milik Konglomerat Hary Tanoe hingga Eddy Sariaatmadja?

        Siaran TV Analog Dihentikan: Gimana Nasib 5 Saham Emiten TV Milik Konglomerat Hary Tanoe hingga Eddy Sariaatmadja? Kredit Foto: Unsplash/Obayda PH
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi menerapkan kebijakan Analog Switch Off (ASO) alias penghentian siaran TV analog dan beralih ke TV digital. Kebijakan ASO tersebut diterapkan di Jabodetabek pada Kamis, 3 November 2022. 

        Bukan hanya masyarakat, penghentian siaran TV analog tersebut juga mendapat beragam respons dari pemilik bisnis media. Hary Tanoesoedibjo selaku Bos MNC Group bahkan telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menunjukkan keberatan atas kebijakan migrasi TV analog ke TV digital saat ini.

        Baca Juga: Bos MNC Group Protes Siaran TV Analog Dihentikan, Hary Tanoesoedibjo: Saya Heran, Ada yang Janggal!

        Hary Tanoe melalui MNC Group memiliki sejumlah stasiun televisi yang ikut terdampak oleh penghentian siaran TV analog. Beberapa stasiun TV di bawah naungan MNC Group yakni RCTI, iNews, GTV, hingga MNCTV. Stasiun TV tersebut dikelola melalui PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Selain MNCN, ada empat emiten TV lainnya yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

        Lantas, bagaimana nasib kelima saham emiten TV di tengah penghentian siaran TV analog? Simak berikut ini.

        1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)

        Saham MNCN milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo bergerak cenderung tertekan di zona merah pada perdagangan Jumat, 4 November 2022. Dibuka merah di level Rp810 per saham pagi tadi, harga saham MNCN sempat terkoreksi hingag ke level Rp805 per saham. Namun, saham MNCN stagnan di level Rp815 per saham pada penutupan sesi pertama, tidak berubah dari harga previous close. 

        2. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

        SCMA merupakan emiten TV di bawah naungan Grup Emtek milik konglomerat Eddy Sariaatmadja. Beberapa stasiun TV milik SCMA ialah SCTV dan Indosiar. Berbeda dengan MNCN, pergerakan harga saham SCMA cenderung menguat. Level pembukaan berada di Rp238 per saham dengan catatan level tertinggi di Rp246 per saham hingga jeda siang. Saham SCMA ditutup stagnan di level Rp238 per saham pada akhir sesi I.

        3. PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

        Emiten TV berikutnya adalah MDIA pemilik stasiun TV ANTV. Saham MDIA bergerak menguat meski tidak ekspansif. Saham MDIA dibuka di level Rp52 per saham dan ditutup menguat 3,85% di level Rp54 per saham pada jeda siang.

        4. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)

        VIVA merupakan emiten TV pemilik TV One. Perdagangan saham VIVA terbilang senyap karena hanya bergerak di level Rp50 per saham sejak pagi hingga siang hari ini. 

        5. PT Net Visi Media Tbk (NETV)

        Emiten TV yang terakhir ialah NETV pemilik Net TV. Saham NETV terbilang bergerak ekspansif. Harga pembukaan saham NETV berada di level Rp258 per saham. Level tersebut sekaligus menjadi level tertinggi yang dicapai NETV. Pada penutupan sesi I, saham NETV terapresiasi 1,75% ke level Rp232 per saham, lebih tinggi dari previous close di Rp228 per saham.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: