Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Cuma Kuat Agamanya, Kemnaker Dorong Santri Menjadi Pengusaha: Jadilah Tulang Punggung Masyarakat

        Tak Cuma Kuat Agamanya, Kemnaker Dorong Santri Menjadi Pengusaha: Jadilah Tulang Punggung Masyarakat Kredit Foto: Martyasari Rizky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong pengasuh pondok pesantren memaksimalkan keberadaan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) agar melahirkan santri yang menjadi pengusaha.

        Apalagi, lanjutnya, saat ini Kementerian Ketenagakerjaan tengah gencar menciptakan pelaku-pelaku inkubator bisnis lewat BLKK.

        Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Kemnaker Resmi Buka Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair di JCC Senayan

        "Tentu berharap di antara para bu nyai yang ada di sini yang memiliki BLK Komunitas kiranya juga mendorong BLK komunitas yang ada menjadi BLK Komunitas yang mandiri. Dua tahun kami mendampingi tapi selebihnya kami berharap mandiri yakni dengan meningkatkan kompetensi untuk kebutuhan pasar kerja maupun kebutuhan melahirkan entrepreneur," kata Ida Fauziyah di Semarang, Jawa Tengah, mengutip dari siaran resminya, Senin (7/11/2022).

        Dalam upaya melahirkan pengusaha, katanya, saat ini BLKK tidak hanya didesain sebagai sarana pelatihan untuk meningkatkan kompetensi menjadi pekerja, tetapi juga didesain agar melahirkan pengusaha yang berbasis pada keterampilan.

        "Tapi saya cukup bangga karena banyak pesantren yang memilih entrepreneur. BLK Komunitas menjadi inkubator bisnis. Dan alhamdulillah tidak sedikit BLK Komunitas yang sukses membangun unit usaha di pesantren yang juga tidak sedikit pesantren ternyata melahirkan calon entrepreneur, calon pengusaha," ucapnya.

        "Santri kuat agamanya, tapi dia tidak menjadi beban bagi masyarakatnya, justru menjadi tulang punggung bagi masyarakatnya karena dia bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi yang lainnya," imbuhnya.

        Ia pun meminta kepada santri yang akan menjadi pengusaha agar dalam memulai usaha atau bisnisnya tidak melulu langsung dari usaha besar, melainkan bisa dari ultra mikro atau mikro.

        Baca Juga: Tak Cuma Siapkan Kejutan, NasDem dan Anies Baswedan Mulai Bergerilya: Kepentingan Besarnya Adalah...

        "Bukankah sesuatu yang besar itu dimulai dari yang kecil. Maka jangan ragu memulai meskipun dari yang kecil karena dari yang kecil itulah akan lahir yang besar, akan lahir pengusaha-pengusaha jebolan-jebolan pesantren yang didesain secara baik oleh pesantren dengan niatan secara khusus untuk melahirkan entrepreneur," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: